“Kadang cuma laku di bawah 50 kilogram,” sebutnya.
Baca juga: Dinsos Bakal Kembalikan PGOT Kolong Jembatan BKB Semarang ke Daerah Asal
Baca juga: Namanya Tercantum Sebagai Anggota Parpol, Seorang Ibu Rumah Tangga Laporkan ke Bawaslu Kota Semarang
Menurutnya, naiknya harga daging ayam dikarenakan saat ini para peternak yang mengeluhkan kesulitan pakan dan harga pakan ayam yang cukup tinggi.
Sehingga berdampak pada menurunnya produktivitas ayam pedaging oleh para peternak.
Ppedagang lain, Komariyah (60), menjual daging ayam dengan harga yang lebih murah yakni pada angka Rp 33 ribu.
Meskipun demikian, Komariyah juga mengalami penurunan omzet yang terbilang tajam.
“Saya heran, padahal ini bulan Suro (Muharram), orang jarang punya hajatan, pembeli berkurang, tapi malah ayam naik."
"Dari pengirimnya katanya stoknya sulit,” ujarnya.
Seorang pembeli, Yuni (34), datang ke los milik Komariyah hendak membeli daging ayam, namun dia terpaksa membatalkannya.
“Saya inginnya harganya yang Rp 31 ribu,” ujar Yuni, warga Susukan, Ungaran itu.
Meskipun Komariyah menurunkan harga hingga Rp 32 ribu per kilogram, namun Yuni tetap membatalkannya.
“Karena untuk saya jual lagi daging ayamnya,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Siapa yang Teror Keluarga Susno Duadji karena Terlalu Vokal Bicara Kasus Sambo?
Baca juga: Modus Judi Online di Sukoharjo Terungkap, Pakai Akun Facebook dan Deposit Uang Minimal Rp 5 Ribu
Baca juga: Setujui KUA PPAS Perubahan, DPRD Rasionalisasi Belanja Pegawai
Baca juga: SG Selenggarakan SGIC V 2022, Perkokoh BudayaInovasi demi Keunggulan Operasi Perusahaan
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :