TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pemkab Sragen mencanangkan Desa Cinta Statistik (Cantik) di 20 desa atau tiap kecamatan satu desa di Aula Sukowati Kantor Pemkab Sragen, Senin (21/11/2022).
Pencanangan dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kabupaten Sragen, Joko Suratno mewakili Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Desa Cantik merupakan sebuah inovasi terobosan Kabupaten Sragen dimana data di masing-masing desa terangkum di satu data milik desa.
Baca juga: BOB Dorong 27 Batik di Sragen Jadi Produk Unggulan Ekonomi Kreatif
Sebelum 20 desa, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung telah ditunjuk sebagai pilot project Desa Cantik atas kerja sama Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Pemkab Sragen.
Ditemui seusai kegiatan, Joko menyampaikan, Desa Cantik ini berawal dari banyaknya pendataan berulang dari berbagai lembaga yang melibatkan desa di waktu tertentu.
"Desa Cantik ini mewujudkan data dasar yang harus dimiliki desa."
"Menjadi sebuah data tampilan secara digital."
"Sehingga bila yang membutuhkan dari lembaga dari Kementerian dari pusat itu tidak perlu lagi mendata di lapangan," terang Joko kepada Tribunjateng.com, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Nuryadi PNS Guru Sragen Tewas Tersengat Listrik, Posisi Terlentang Masih Gendong Tangki
Baca juga: Tiga Remaja Jadi Tersangka, Polres Sragen Gagalkan Perang Antargeng di Malam Tahun Baru
Setelah Mei 2022 Desa Karangpelem menjadi pilot project, 20 desa di 20 kecamatan mereplikasinya.
Joko mengatakan, sementara ini satu kecamatan satu desa.
Dengan harapan setelah ini semua desa, kelurahan ikut mereplikasi yang sudah ada di kecamatan masing-masing.
Joko melanjutkan, dalam Desa Cantik ini semua data dasar tersedia.
Mulai dari data penduduk, ekonomi, sosial, kesehatan, hingga pendidikan.
Untuk mengupdate data setiap waktu, Pemkab Sragen menyerahkan seluruhnya ke pihak desa.
Joko menegaskan, Desa Cantik ini juga harus merubah image bahwa data itu harusnya dari desa.
Baca juga: Viral Aksi Konvoi Bersajam di Ringroad Utara, Tiga Pelajar di Sragen Ditetapkan Tersangka
"Kalau desa sudah jadi Desa cantik jangan lupa untuk selalu merawatnya tetap menjadi cantik."
"Contoh data penduduk sangat dinamis antara kematian dan lahir, maka desa harus mengupdate agar data tetap valid," kata Joko.
Joko meminta agar desa memanfaatkan dan memberdayakan semua perangkat desa untuk mengelola Desa Cantik agar data bisa terus valid.
Sementara itu, tidak hanya pencanangan Desa Cantik, pada kesempatan itu juga launching aksi perubahan peserta PKP dan Sosialisasi Pedoman Sragen Satu Desa yang diikuti Kades, Lurah, Camat, dan stakeholder terkait. (*)
Baca juga: Kata Kapolres Wonosobo Seusai Pimpin Sertijab, Kasat Narkoba Kini Dijabat AKP Teguh Sukosso
Baca juga: 20 Pelaku Ditangkap, Jual Gadis Bawah Umur Via Aplikasi Chatting, Satu Orang Bisa Layani Tiga Pria
Baca juga: Disdik Kota Semarang: Tahun Depan Semua Sekolah Laksanakan Urban Farming
Baca juga: Tips dan Pesan Sinoeng N Rachmadi Cegah Bullying, Utamanya di Sekolah Kota Salatiga