Berita Kudus

Ini Jurus HM Hartopo Atasi Inflasi di Kudus, Biasanya Tinggi Sedikit Dibanding Provinsi

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Kudus HM Hartopo.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bupati Kudus, HM Hartopo berupaya mempertahankan harga pangan dari lonjakan ekstrem.

Hal itu dinilai sebagai langkah antisipatif mengatasi inflasi di Kabupaten Kudus.

Upaya mempertahankan harga pangan itu dilakukan melalui koordinasi dengan para pedagang dan operasi pasar.

Kemudian untuk penyuplai, kata Hartopo, jangan sampai memberikan harga tinggi.

Kalau penyuplai memberikan harga tinggi, pedagang juga memberikan harga tinggi demi keuntungan.

"Maka dari itu kami tekan suppliernya," kata Hartopo kepada Tribunjateng.com, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: 6.000 Jiwa Belum Perekaman e-KTP, Disdukcapil Kudus Usulkan Tambahan 10.000 Blangko

Hartopo mengatakan, Distan Kabupaten Kudus pun harus turun ke bawah untuk memberikan sosialisasi Musim Tanam (MT) 1.

Ini jangan sampai para petani yang terdampak banjir menjual hasil tanam dengan sistem ijon.

"Kami punya resi gudang, barangkali bisa dikonsultasikan Disdag ditampung di situ saat harga murah."

"Karena petani minta harga naik, sementara masyarakat ingin harga beras turun."

"Kami harus bisa menekan antara petani dengan konsumen," kata Hartopo.

Baca juga: Namanya Dicatut untuk Utang, Pengusaha Asal Kudus Gagal Beli Fortuner karena BI Checking Merah

Lebih lanjut menurut Hartopo, kondisi saat ini inflasi di Kabupaten Kudus terbilang landai.

"Sebetulnya penekanan sudah bagus, kami lihat untuk pemberdayaan UMKM, para swasta ada kelonggaran luar biasa ini adalah bagian dari mendorong untuk turunnya inflasi," katanya.

Selain itu, katanya, pihaknya sudah memberikan kelonggaran kepada para pelaku usaha pasca pandemi.

Kemudian ada juga upaya melalui pasar murah, ekspo UMKM, dan pasar rakyat yang digelar di masing-masing kecamatan. 

Halaman
12

Berita Terkini