TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pada tahun ini direncanakan menjadi tahun terakhir bagi jenjang pendidikan, baik PAUD, SD, maupun SMP untuk mendapat fasilitasi dari Kemendikbud Ristek terkait penerapan implementasi kurikulum merdeka (IKM) dan program sekolah penggerak (PSP).
Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim mengatakan, mulai tahun ini akan dilakukan pengimbasan sesuai kebijakan atau anggaran Pemkot Pekalongan.
"Insya Allah kami dari dinas sudah siap di semua jenjang."
"Apalagi kami sudah punya regulasi yang terdepan terkait percontohan best practices IKM, tidak hanya di tingkat provinsi, bahkan nasional," kata Zainul Hakim kepada Tribunjateng.com, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Marak Pelecehan Seksual Anak di Bawah umur, Wali Kota Pekalongan Aaf : Orangtua Perketat Pengawasan
Sementara itu, Kabid PAUD dan PNF Dindik Kota Pekalongan, Sherly Imanda Hidayah mengungkapkan, saat ini penerapan PSP dan IKM di PAUD relatif rendah dibanding SD maupun SMP.
Yang mana masih ada sekira 7 lembaga PAUD yang sudah menjadi PSP.
"Kami sedang mempersiapkan untuk kesiapan teman-teman, baik melalui platform merdeka mengajar dan tatap mukanya."
"Mudah-mudahan, kami bisa bergerak bersama agar semua terwujud secara baik," katanya. (*)
Baca juga: Jelang Wolves vs Liverpool, Pasukan Jurgen Klopp Diprediksi Tersingkir dari Piala FA
Baca juga: Angka Kemiskinan di Jawa Tengah Turun 0,27 Persen, Ini Penyebabnya
Baca juga: Terancam Gas Beracun Dari Kawah Timbang, Warga Dieng Masih Beraktivitas Normal
Baca juga: Polisi Ringkus Pencuri dan Penadah Sepeda Motor yang Beraksi di Perum Puri Taman Anggrek Pati