"Yes, ada. indikasinya ada, sehingga jaksa mencari-cari. Kalau intelijen, kita melihat dari indikasi," katanya.
"Pertanyaannya tinggal berhasil atau tidak? tapi indikasi ada. Kalau lihat seperti ini, mari kita tanya, kenapa seperti ini," katanya.
Lalu, bagaimana model gerakan bawah tanah itu?
Soleman mengatakan banyak sekali model gerakan bawah tanah.
"Pak Sambo aja dibilang Kaisar Sambo. Banyak kekuatannya beliau.
Ada tinggal berhasil atau tidak hasilnya. Kita menilai berdasarkan uraian jaksa. Bukan ngarang-ngarang," tukasnya.
Mahfud MD Sebut Brigjen
Sosok brigjen yang coba-coba intervensi vonis Ferdy Sambo ini menjadi tanda tanya besar setelah dibocorkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalan sebuha wawancara pada Kamis (19/1/2023).
Secara blak-blakan Mahfud MD menyebut ada seorang brigjen yang mencoba mendekat untuk mengintervensi vonis Ferdy Sambo.
"Ada yang bilang soal seorang brigjen mendekati A dan B, brigjen-nya siapa? Sebut ke saya, nanti saya punya mayjen. Banyak kok. Kalau Anda punya mayjen yang mau menekan pengadilan atau kejaksaan, di sini saya punya letjen," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Menurut Mahfud, selain mencoba memengaruhi vonis, dalam "gerakan bawah tanah" itu ada juga upaya melobi supaya Sambo dibebaskan.
"Saya sudah mendengar ada gerakan-gerakan yang minta, memesan, putusan Sambo itu dengan huruf, ada juga yang meminta dengan angka," ujar Mahfud.
"Ada yang bergerilya, ada yang ingin Sambo dibebaskan, ada yang ingin Sambo dihukum, kan begitu. Tapi kita bisa amankan itu, di kejaksaan, saya pastikan kejaksaan independen," ujar Mahfud.
Mahfud menjamin aparat penegak hukum tidak akan terpengaruh.
Ia menegaskan, siapa pun yang memiliki info terkait upaya "gerakan bawah tanah" itu untuk melapor kepadanya.