Berita Blora

Tertunda karena Pandemi, Tahapan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Blora Dimulai Tahun Ini

Penulis: ahmad mustakim
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Blora Arief Rohman mulai menyosialisasikan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko saat menghadiri Istighosah Satu Abad NU yang diselenggarakan MWC NU Kradenan di SMA NU 1 Kradenan, Sabtu (4/2/2022) lalu.

Pasalnya selama ini Blora bagian Selatan ketika kemarau sering kekeringan.

Di Blora banyak pemukiman penduduk yang terdampak. Sehingga harus diperhitungkan betul. Setidaknya ada 5 Desa yang nantinya terdampak genangan.

Sebanyak lima desa yang akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut, diantaranya Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri.

Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kradenan.

Perhitungan awal untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 Ha. Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 Ha (wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta.

Bersamaan MWC NU Kradenan yang sedang menggelar istighosah, Bupati berharap ke depan keberadaan NU bisa semakin memberikan manfaat untuk masyarakat.

"Tidak hanya kegiatan keagamaan saja, namun juga pendidikan dan kesehatan," ujar Arief Rohman.

Menurutnya, NU punya banyak SDM Kesehatan. Sehingga dirinya bermimpi di Kradenan ini ada klinik kesehatan NU.

"Sehingga sebelum ke Puskesmas atau RS, bisa dilayani di Klinik NU terlebih dahulu," kata Arief Rohman.

Ketua MWC NU Kradenan, Bashori Ismu, menyatakan, siap mendukung upaya Bupati Blora.

Menurutnya saat ini pihak MWC NU Kradenan sedang merintis pembentukan mobil layanan umat. (kim)

Berita Terkini