Sejalan dengan penurunan rasio NPL, rasio Loan at Risk (LAR) juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan dari 14,6 persen di tahun 2021 menjadi 10,9 persen per akhir tahun 2022.
Lebih lanjut, ditengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, PermataBank berhasil mempertahankan rasio CIR stabil pada level sekitar 55 persen.
Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 34,2 persen dan 25,7 persen, dimana hal ini menjadi modal bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.
Dalam memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan pelanggan, sebagai bagian dari Bangkok Bank Group dan melalui jaringan internasional, keahlian serta skala pemegang saham, PermataBank berupaya untuk terus memperluas ekosistem partner Bank serta membangun sinergi dengan Bangkok Bank melalui keahlian dan dukungan mereka di perbankan korporasi, serta inisiatif lintas negara. (*)
Baca juga: Pengawasan Coklit Data Pemilih Pemilu 2024 di Banyumas Merambah Desa Adat Bonokeling Jatilawang
Baca juga: Balita Butuh Perhatian, Dispermades dan Anggota Komisi A DPRD Cilacap Tinjau Penanganan Stunting
Baca juga: Sebagai Pusat Pemulihan Cedera Atlet, Rumah Sakit Wongsonegoro Respon Positif Ajakan KONI Jateng
Baca juga: Polres Purbalingga Ringkus Empat Tersangka Kasus Penyalahgunaan Narkotika