TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Penyakit menular Tuberculosis (TBC) masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Sehingga perlu usaha serius untuk pencegahan dan pengendaliannya.
Salah satunya melalui penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Hal ini guna meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat sebagai upaya pencegahan penularan TBC yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Sebagaimana disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, saat menjadi salah satu narasumber Podcast Ruang Publik yang diselenggarakan Diskominfo Wonosobo Jum’at (24/3/2023).
Dengan tema “Ayo Bersama Akhiri TBC, Wonosobo Bisa!”, Bupati Afif mengajak masyarakat untuk bersama memutus mata rantai penyebaran TBC.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran TBC, maka perlu meningkatkan peran serta masyarakat dan pemangku kebijakan dalam mendukung program pengendalian TBC serta menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor,” ungkapnya.
Bupati Afif menambahkan, pemerintah akan terus berupaya agar masyarakat membudayakan pola hidup bersih dan sehat.
Salah satunya melalui gerakan Wonosobo terbebas dari buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).
Dimana tahun 2023 ini adalah tahun percepatan untuk bisa intervensi lebih jauh, dengan membantu jamban dan septitank sehat.
Bupati Afif berharap, perilaku hidup sehat harus membumi jangan hanya menjadi jargon.
Apa yang telah dilakukan berbagai pihak, nantinya gayung bersambut oleh pemerintah maupun masyarakat.
“Kita bangun kerjasama berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah dari sisi hulu dan hilir. Peranan dari puskesmas menjadi penting untuk mensosialisasikan pada masyarakat, terkait penyebab dan apa yang harus dilakukan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Wonosobo Mohamad Riyatno menjelaskan, sebagaimana dicanangkan WHO, bahwa setiap tanggal 24 Maret sebagai hari TBC sedunia.
Pihaknya bersama unsur pimpinan daerah, fasilitas pelayanan kesehatan dan lembaga terkait lainnya menyelenggarakan beberapa kegiatan sebagai upaya pencegahan, pengendalian dan penanganan penularan penyakit TBC.
Termasuk juga menggandeng Yayasan Mentari Sehat Indonesia yang telah lama berpartner dengan Dinas Kesehatan dalam pencegahan TBC.
Dalam rangkaian kegiatan, selain sosialisasi melalui podcast, jelas Riyatno, Dinkes kerjasama dengan Yayasan Mentari Indonesia juga melakukan screening di sejumlah OPD dan beberapa lokasi lainnya.
Dimana Diskominfo Wonosobo menjadi OPD pertama yang telah dilakukan screening, sebagai bentuk kepedulian perangkat daerah terhadap pencegahan penularan TBC.
“Pada prinsipnya hari TB ini kita upayakan agar kita segera melaksanakan kegiatan screening untuk menemukan kasus TB baru kemudian setelah ditemukan kita memberikan pengobatan secara tepat waktu dan tepat sasaran,”ungkapnya.
Tahun 2022 kemarin, Dinkes Wonosobo juga melakukan screening terhadap 1.890 orang yang diduga TBC.
Dari kegiatan tersebut ditemukan 98 persen lebih yang menderita TBC.
Dimana hasil itu menunjukkan ada peningkatan penderita jika dibandingkan 2 tahun terakhir 2020 maupun 2021.
Gerakan Temukan TBC Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) adalah kegiatan penemuan secara aktif dan masif sekaligus mendorong pasien TBC untuk memeriksakan diri dan menjalankan pengobatan hingga tuntas.
"Harapannya di tahun berikutnya dan seterusnya sampai dengan batas waktu yang sudah ditargetkan eliminasi TB di kabupaten Wonosobo 2028 bisa kita lakukan,” pungkasnya. (ima)
Baca juga: Driver Ojol Nyaris Terlindas Truk gara-gara Main Ponsel saat Berkendara
Baca juga: Hasil Babak I Skor 3-0 Timnas Indonesia Vs Burundi, Dendy dan Rizky Ridho Cetak Gol!
Baca juga: Tembok SMPN 2 Mojotengah Wonosobo Roboh, Air Menggenangi Seluruh Area Sekolah
Baca juga: Hasil Babak I Skor 3-0 Timnas Indonesia Vs Burundi, Umpan Pratama Arhan Dikonversi Gol Rizky Ridho