Berita Wonosobo

Masjid Al-Manshur Jejak Awal Islam di Wonosobo Dibangun 1847 M oleh Keturunan Raja Brawijaya V

Penulis: Imah Masitoh
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan berbagai sisi Masjid Al-Manshur Wonosobo yang menjadi masjid tertua di Wonosobo dengan bangunan bergaya Islam Jawa.

KH Manshur merupakan putera dari KH Marhamah Bendosari Sapuran. Cucu dari R Soetomarto II, dan masih keturunan ke-17 dari Brawijaya V, Raja Majapahit.

Bangunan masjid Al-Manshur memiliki gaya Jawa kuno, menggunakan bahan kayu dengan tiang-tiang berornamenkan ukiran.

Tampak dari depan maupun kanan kiri di kelilingi tiang-tiang penyangga, dengan lantai berwarna kuning kecokelatan. Seperti pada masjid umumnya masjid ini dilengkapi dengan bedug, maupun mimbar di dalamnya.

Suasana tenang begitu terasa saat pertama kali menginjakan kaki di serambi masjid, hingga semakin ke dalam suasana teduh begitu menyelimuti dengan pemandangan ornamen kayu dan hembusan angin yang masuk dari jendela kayu khas Jawa.

Masjid Al-Manshur telah mengalami renovasi beberapa kali. Di tahun 1924 setelah gempa besar atap yang semula menggunakan ijuk diganti dengan genteng.

Kemudian pada tahun 1972 atap genteng diganti dengan seng, dan bangunan serambi dibuat model spanyolan. Hingga tahun 2018 bentuk serambi dikembalikan seperti sebelumnya, ditambah dengan emperan, agar bisa menampung lebih banyak jamaah.

Makam Kiai Walik

Di belakang masjid Al-Manshur terdapat makam Kyai Walik. Dalam ceritanya, Kyai Walik bersama dua ulama lainnya yakni Kyai Kolodete dan Kyai Karim menyebarkan agama Islam di tengah penduduk Wonosobo.

Dalam ceritanya, Kyai Walik dulunya bermukim di wilayah sekitar Wonosobo. Beliau merupakan sosok ulama yang dekat dengan rakyat dan banyak disegani. Hingga saat ini, makam ini ramai didatangi peziarah baik dari Wonosobo maupun luar Wonosobo untuk berziarah.

Masjid Al-Manshur memiliki kegiatan rutin yang telah ada sejak dahulu. Diantaranya tradisi pengajian setonan setiap hari Sabtu dan pengajian selapanan. Jamaah yang datang pun tidak tanggung-tanggung, mencapai ribuan orang dari berbagai wilayah di Wonosobo.

Saat bulan Ramadhan tiba, di trotoar depan Masjid Al-Manshur menjadi tempat untuk ngabuburit, setiap ba'da ashar sampai maghrib yang diberi nama Romadhon On The Street (ROTS). Tak heran, daerah ini menjadi salah satu titik keramaian di Wonosobo saat bulan Ramadhan tiba. (Imah Masitoh)

Baca juga: Wawancarai Ganjar, Siswi SD Isriati Tak Grog: Pak Gubernur Bawaannya Happy

Baca juga: KISAH NYATA : Ditinggal Orangtua di Emperan Toserba Saat Bayi, Kini Zoe Menjadi Orang Sukses di AS

Baca juga: Video Detik-detik Kecelakaan Balap Liar Terekam Kamera Peserta, Tabrak Pikap Meninggal di Lokasi

Baca juga: LIPSUS : Penjualan Miras Makin Terang-terangan, Pengurusan Izin Miras masih Abu-abukah?

Berita Terkini