TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Masyarakat, khususnya yang tinggal di Jawa tentu tidak asing dengan alat musik tradisional gamelan.
Gamelan tidak pernah ketinggalan dalam setiap pertunjukan kesenian tradisional.
Namun belum banyak yang tahu, darimana produk gamelan itu diproduksi.
Bukan dicetak di pabrik dengan mesin berteknologi tinggi, gamelan ternyata dibuat oleh UMKM atau industri rumahan.
Baca juga: Petugas Jemput Bola, Cara Selama Ini Disdukcapil Sukoharjo Layani Warga Rentan Adminduk
Di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, produk yang telah mendunia itu dibuat.
Di sana gamelan masih dibuat secara tradisional dengan cara manual.
Di tangan para pengrajin atau empu, logam berbagai jenis disulap jadi alat musik bernilai jual tinggi.
Di antara UMKM di desa itu yang masih aktif memproduksi gamelan adalah UD Supoyo.
Fery, sang owner mewarisi usaha itu dari ayahnya, almarhum Supoyo.
Supoyo adalah putra Reso Wiguno, pendiri pabrik gamelan pertama di Desa Wirun.
"Eyang Reso Wiguno dulunya empu di Mangkunegaran."
"Terus buka usaha sendiri bikin gamelan," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (31/3/2023).
Baca juga: Petani Sukoharjo Budidaya Burung Hantu Buat Basmi Hama Tikus di Sawah
Jejaknya diikuti putra-putra atau karyawannya yang memutuskan "resign" dan mendirikan pabrik sendiri.
Hingga di Desa Wirun berdiri sejumlah pabrik pembuatan gamelan.
Industri itu terus berkembang hingga desa itu terkenal dengan sentra produksi gamelan.