Keberadaan pabrik-pabrik gamelan nyatanya mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Perekonomian di desa menjadi bergeliat.
Di pabrik milik Fery, puluhan pekerja tiap hari menempa logam untuk dicetak menjadi aneka alat musik gamelan.
Ia memproduksi gamelan dari beberapa jenis logam yakni perunggu, besi, dan kuningan.
Perunggu dibuat dari peleburan timah dan tembaga dengan komposisi tertentu.
Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemkab Sukoharjo Rampungkan Operasi Pasar Beras di 12 Kecamatan
Sebelum ditempa, logam dipanaskan di atas kobaran api agar lunak dan mudah dibentuk.
Setelahnya, para pekerja memukul logam panas itu bertubi-tubi menggunakan palu.
Proses itu cukup menguras energi dan waktu.
"Membuat gamelan lengkap prosesnya bisa sampai 3 bulan, kalau tidak ada hujan," katanya.
Gamelan berbahan perunggu pastinya yang bermutu paling tinggi.
Tak ayal, gamelan perunggu dijual dengan harga fantastis, mencapai Rp 650 juta per setnya.
Ini sepadan dengan kualitas dan mahalnya bahan yang terbuat dari campuran timah dan tembaga.
Namun ia juga menyediakan gamelan berbahan besi dan kuningan dengan harga lebih terjangkau, Rp 100 juta sampai Rp 200 juta per set.
Bukan hanya gamelan Jawa, Fery juga menyediakan gamelan untuk kesenian tradisional Sunda, Bali, dan Dayak.
Baca juga: Ketiban Rezeki Ramadan, Omzet Citos Tahu Sukoharjo Naik 150 Persen
"Perunggu kelebihannya bahan bagus, awet."