"Semakin tua, kalau masih bagus, dijual bisa semakin mahal," katanya.
Meski harganya mahal, gamelan tetap diminati.
Bahkan, pangsa pasar gamelan dari Wirun bukan hanya masyarakat lokal, namun hingga mancanegara.
Di antaranya Jerman, Belanda, Jepang, Amerika, Australia, hingga Timur Tengah.
Fery belakangan ini lebih banyak mengekspor gamelannya ke Amerika.
Tingginya permintaan ekspor ini tak lepas dari kecintaan warga luar terhadap kesenian asli Nusantara.
Mereka membeli bukan sekadar untuk koleksi, namun juga menekuni kesenian tersebut hingga mahir.
Ini kontras dengan kondisi di dalam negeri, dimana gamelan justru kian ditinggalkan generasi muda yang lebih menggandrungi kesenian modern.
"Yang menekuni membuat gamelan juga jarang," katanya. (*)
Baca juga: Rasmo Mantan Kades Kedungbacin Berstatus DPO Kejari Blora, Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa
Baca juga: Jadwal Lengkap MotoGP Argentina Pekan Ini dari Kualifikasi hingga Puncak Balapan
Baca juga: 1 Remaja Berstatus DPU Polres Semarang, Dia Terduga Pelaku Klitih Dekat Exit Tol Ungaran
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persija Jakarta Vs Persib Bandung Liga 1, Maung Main Tanpa Teja Paku Alam