Pun demikian dengan motif penembakan di kantor MUI Pusat ini masih diselidiki polisi.
Keluarga Sudah Minta Jangan Percaya Mimpi jadi Nabi
Seperti dikutip dari Tribun Lampung, rupanya keluarga dari Mustopa di Pesawaran Lampung pernah minta Mustopa untuk tidak percaya mimpi menjadi nabi.
Hal tersebut diungkapkan oleh sepupu pelaku, Zakwan Sapili.
Sapili menjelaskan, bahwa Mustopa selalu mengaku bahwa dirinya bermimpi dan mengaku menerima wahyu untuk menjadi nabi.
Wahyu yang dikatakan pelaku kepadanya tersebut adalah sebagai maksud untuk memperjuangkan risalah kenabian setelah Nabi Muhammad.
Sehingga Sapili memaparkan, apa yang dilakukan oleh Mustopa yang mengaku nabi tersebut adalah sulit diterima dengan akal.
Pasalnya, pengakuan pelaku atas kenabiannya tersebut bahkan sampai membuat tindakan yang di luar batas.
Bahkan sampai melakukan penembakan kepada gedung MUI pusat di Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) pagi.
Sapili memaparkan, pernah berbicara kepada pelaku agar tidak lagi melakukan hal tersebut.
Bahkan, melakukan perjuangan-perjuangan terkait meminta pengakuannya atas menjadi nabi.
“Dia bilang akan meneruskan perjuangan dan mimpinya,” kata dia.
Namun, meski begitu pelaku tidak minta orang lain untuk menjadi pengikutnya.
“Dia cuma hanya ingin diakui bahwa dia nabi dan saat ini tengah meneruskan risalah kenabian,” jelasnya.
Di samping pengakuannya tersebut, Sapili mengatakan bahwa prilaku pelaku masih dikatakan normal dalam bersosialisasi.