Pemilu 2024

Kontroversi Sikap Presiden Ikut Cawe-cawe di Pilpres 2024 dan ASN, TNI Polri Takut Tidak Netral

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pemilu, surat suara dan kotak suara.

“Jadi cawe-cawe Jokowi dengan alasan demi untuk melanjutkan programnya adalah kesalahan memahami sistem Presidensial murni saat ini yang Presidennya dipilih langsung oleh rakyat. Jokowi memang sepertinya kurang belajar tentang sistem pemerintahan dengan baik,” kata dia.

Diminta Suarakan Tolak Sistem Pemilu Tertutup

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai NasDem Robert Rouw meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut bersuara menolak Mahkamah Konstitusi (MK) mengembalikan sistem pemilu tertutup.

Ia menyinggung pernyataan Jokowi yang mengklaim dirinya boleh cawe-cawe demi kepentingan negara. "Presiden kami minta beliau sendiri sampaikan beliau harus ikut cawe-cawe untuk menjaga kelanjutan pembangunan dan stabilitas negara dalam rangka pemilu 2024," kata Robert dalam konferensi persnya, Selasa (30/5).

Robert menuturkan Jokowi juga harus turut bersuara dalam kapasitasnya sebagai kepala negara. Menurutnya, rakyat sejauh ini juga menginginkan pemilu dilakukan secara terbuka alih-alih tertutup atau coblos partai.

"Maka saya minta supaya enggak cuma MK yang kami minta, kami minta juga presiden bisa mendukung apa yang menjadi harapan dari masyarakat," ucap dia.

Robert lantas menyinggung kini proses tahapan pemilu sudah berjalan selama hampir setahun. Ia pun khawatir jika MK mengubah sistem pemilu berpotensi akan menimbulkan kegaduhan.

"Khususnya di partai-partai kami ini caleg akan bergaduh mulai dari tingkat bawah DPRD Provinsi sampai pusat," tegasnya.

Pada hari ini, delapan Fraksi DPR RI minus PDIP menggelar konferensi pers mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) untuk tidak mengembalikan sistem pemilu jadi proporsional tertutup. 

Partai Golkar diwakili oleh Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia dan Ketua Fraksi Kahar Muzakir. PAN diwakili oleh Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay. Sementara, Gerindra oleh Waketum Habiburokhman.

Kemudian PPP diwakili oleh Ketua Fraksi Amir Uskara, PKS oleh Ketua Fraksi Jazuli Juwani, NasDem Robert Rouw, PKB oleh Fathan Subchi, dan Partai Demokrat oleh Ketua Fraksi Edhie Bsakoro Yudhoyono dan Hinca Pandjaitan. (kompastv/tempo/dtc)

Baca juga: Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat Sebab Belum Lunas BPIH, Amphuri Jateng Usulkan Ini

Baca juga: Berita Viral : KB Tak Mempan Pasutri Ini Punya 13 Anak sampai Sering Lupa Namanya

Baca juga: Sosok Indri Hapsari, Satu-satunya Master Trainer Pilates Internasional Asal Kota Semarang

Baca juga: Pelajar di Karanganyar Bikin Sepeda Motor Listrik, Awalnya Untuk Bantu Petani Angkut Hasil Produksi

Berita Terkini