Saya rasa hal yang lumrah, tapi kita boleh dong negosiasi.
Karena ini sudah ke-2, ke-3, tes event-nya nggak perlu ada lagi. MotoGP-nya aja," tuturnya.
Versi Sandiaga: WSBK jangan dihapus
Lain Erick lain pula pandangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pengusaha pemilik saham Saratoga ini mengungkapkan penghapusan WSBK bukan solusi.
Berkebalikan dengan Erick Thohir, Sandiaga berpendapat justru jumlah event di Sirkuit Mandalika harus ditambah, bukannya malah dikurangi atau dihapus.
“Jadi ini perlu dikaji lebih menyeluruh karena dengan event yang lebih banyak di Mandalika, kita harapkan justru Mandalika tumbuh dan berkembang,” kata Sandiaga.
Ia bilang, kerugian yang dialami ITDC sebenarnya bisa dihindari apabila ada perhitungan matang dan cermat secara bisnis.
Sebagai pengusaha, dari matematika bisnis, seharusnya ajang balapan di Mandalika bisa menghasilkan untung, sehingga aneh rasanya jika kemudian yang terjadi malah merugi.
Terlebih, kementeriannya ikut urunan mengeluarkan anggaran tak sedikit untuk kegiatan promosi pariwisata di Mandalika.
“Terkait penyelenggaraan, itu business to business (b to b), dan apabila penyelenggaraan itu dilakukan dengan penuh profesionalisme dan perhitungan yang tepat, karena di WSBK, MotoGP pada 2022 itu kami pemerintah yang membayar, Kemenparekraf yang membayar saat itu,” beber Sandiaga. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Pandangan Erick Thohir dan Sandiaga soal Kerugian di Mandalika"
Baca juga: Utang Proyek Mandalika Rp 4,6 Triliun, InJourney Minta Suntikan Uang Negara