TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pemkot Tegal bersama Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU) menggelar sosialisasi program kolaborasi 'Kota Tegal Merdeka Sampah' di Hotel Khas Tegal, Selasa (15/8/2023).
Peserta kegiatan merupakan pegiat lingkungan dan Lurah se- Kota Tegal.
Program Kota Tegal Merdeka Sampah ini juga diluncurkan dalam rangka Hari Bersih-Bersih Sedunia.
Kepala DLH Kota Tegal, Nany Lestari mengatakan, Pemkot Tegal bersama YYADA ingin masyarakat ikut aktif dalam kegiatan tata kelola dan daur ulang sampah.
Baca juga: Video Kebakaran Kapal di Tegal, Ganjar Pranowo: Sudah Ditangani, Tak Ada Korban Jiwa
Baca juga: Video Polda Jateng Selidiki Penyebab 52 Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Jongor Tegal
Oleh karena itu, melalui lurah nantinya akan langsung mengajak masyarakat dengan berbagai kegiatan.
Ia mengatakan, sampah ini masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan bersama.
Terutama persoalan sampah plastik.
"Dengan kondisi timbunan sampah yang sudah banyak, TPS yang sudah overload, perlu mengurangi sampah dari hulu."
"Saat ini produksi sampah di Kota Tegal mencapai 200 ton per hari yang didominasi sampah plastik," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/8/2023).
President Director Trinseo Materials Indonesia sekaligus Penggagas YYADU, Hanggara Sukandar mengatakan, sosialisasi program Kota Tegal Merdeka Sampah ini diikuti oleh perwakilan 27 kelurahan se-Kota Tegal.
Tak hanya itu, partisipasi juga akan diikuti oleh ibu-ibu PKK, Karang Taruna, LPMK, hingga mahasiswa.
"Target dan harapan kami, masyarakat Tegal dari berbagai golongan memahami tentang pengelolaan sampah secara menyeluruh dari hulu hingga hilir."
"Sehingga dapat mewujudkan Tegal sebagai kota merdeka sampah," ungkapnya.
Hanggara berharap, perwakilan dari masing-masing kelurahan bisa menjangkau dan mengajak masyarakat tentang pengelolaan dan daur ulang sampah.
Program terdekat yang akan dilakukan adalah lomba daur ulang sampah yang diikuti masyarakat di masing-masing kelurahan se- Kota Tegal.
"Kami dari YYADU juga akan melanjutkan proses kolaborasi antara produsen, swasta, komunitas lingkungan, dan kemudian pemerintah daerah."
"Sehingga hasilnya bisa maksimal," jelasnya. (*)
Baca juga: Pertanyaan Lea Siswi SMA di Magelang Kepada Ganjar Pranowo: Setelah Pensiun, Kami Melapor ke Siapa
Baca juga: Petinggi di Jepara Diminta Gunakan APBDes Tangani Anak Tidak Sekolah
Baca juga: Masan Bakal Nyalon Bupati Kudus? Ketua DPC PDIP: Perintah Pusat Sudah Jelas Kepada Saya
Baca juga: Kepa Arrizabalaga Jadi Pengganti Thibaut Courtois di Real Madrid, Pinjam Chelsea Selama Semusim