Pihaknya menyebut, tahun ini akan mengembangkan 203 unit biogas di Jawa Tengah. Capaiannya kini sudah 85 persen dengan target September 2023 seluruh biogas tersebut sudah terbangun.
"Jumlah tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun kemarin yang di angka 125 unit," katanya.
Ia menyebut, penggarapan potensi biogas sudah hampir di lakukan di semua kabupaten kota di Jawa Tengah. Namun, pihaknya masih akan melakukan penelusuran terhadap potensi lainnya semisal ada yang belum tergarap. "Misal ada memenuhi syarat, kami garap," tuturnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Tengah menjadi provinsi kedua di Indonesia yang memiliki jumlah populasi sapi terbanyak yakni di angka 1,91 juta ekor.
Sedangkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 , populasi sapi potong sebanyak 1.910.864 ekor, Sapi perah 143.465 ekor dan Babi 79.179 ekor. Di samping itu, Data dari Dewan Energi Nasional potensi biogas di Jawa Tengah mencapai 348,4 megawatt.
"Kepanjangan tangan kami yang berada di daerah sudah menelusuri potensi biogas terutama di peternakan sapi. Bisa saja ada potensi yang belum kegarap," cetusnya.
Diakuinya, kontribusi energi biogas belum terlalu besar dalam target bauran energi di Jawa Tengah. Jawa Tengah mengejar target 21,82 persen bauran energi terbarukan pada 2025. Namun, capaian bauran energi masih di angka sebesar 15,76 persen pada tahun 2022.
Dari angka tersebut biogas masih menyumbang 0,08 persen. Kontribusi paling besar disumbangkan dari sektor biodiesel sebesar 6,25 persen dan biomassa sebesar 7,58 persen.
"Fungsi EBT dalam mendongkrak bauran memang butuh kapasitas pembangkit dan investasi yang besar sehingga program biogas sebagai alternatif energi rendah karbon dapat dimaksimalkan," katanya.
Ia menambahkan, potensi energi biogas sebagai energi ramah lingkungan dapat diandalkan dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Dikutip dari laman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebut, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan kontribusi biogas pada bauran energi nasional sebesar 489,8 juta m3 pada tahun 2025.
Data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mencatat bahwa pada 2022, total implementasi biogas mencapai 47,72 juta meter kubik yang berasal dari 52.113 unit fasilitas biogas, baik untuk rumah tangga, komunal, maupun industri.
"Target Roadmap EBT negara kita sampai tahun 2050 sehingga generasi sekarang perlu dikenalkan energi alternatif termasuk biogas," tegasnya.
Perlu Rambah Desa dan Kota
Ketua Program Studi (Prodi) Magister Energi Sekolah Pascasarjana Undip Semarang, Dr. Ir Jaka Windarta mengatakan, pengembangan biogas di Jawa Tengah sudah cukup bagus. Hanya saja perlu terus dikembangkan baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.