TRIBUNJATENG.COM - Kesaksian warga lihat detik-detik Imam Masykur (25) diculik tiga oknum TNI yang menyamar menjadi polisi beredar.
Saat itu warga hendak menolong, namu ada pria berbadan tegap menyodorkan map dengan menyebut membawa surat tugas penangkapan.
Warga yang menyaksikan tidak bisa berbuat apa-apa meski tidak tahu persis apa isi dalam map yang dibawa oknum TNI tersebut.
Itulah terakhir kali warga melihat Imam Masykur dalam keadaan hidup.
Baca juga: Potret Praka RM, Paspampres Penculik dan Pembunuh Imam Masykur, Pamer Seragam dan Menenteng Senjata
Baca juga: Pura-Pura Jadi Polisi, Oknum Paspampres Peras dan Aniaya Warga Aceh hingga Tewas
Baca juga: Jadi Mesin ATM Oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, Imam Masykur Ternyata Sudah Diculik 2 Kali
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Aceh yang tinggal di Tangerang Selatan, Imam Masykur (25), tewas usai dianiaya oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Selain menculik dan menganiaya, oknum anggota Paspampres bersama sejumlah rekannya juga memeras korban.
Imam diperas karena toko kosmetiknya di Jalan Sandratek, RT 02/RW 06, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, diduga menjual obat-obatan ilegal.
Imam diculik dari tokonya oleh para pelaku pada Sabtu (12/8/2023) sore.
Menurut Ketua RT setempat, Sarip Marjaya, pada Juni lalu Imam sempat ditangkap karena menjual obat terlarang di toko kosmetik tersebut.
"Ini kelihatannya toko kosmetik itu cuma kamuflase," kata Sarip.
Hal senada disampaikan oleh warga berinisial B yang juga menjadi saksi penculikan Imam.
Ia menuturkan bahwa para pelanggan di toko kosmetik Imam itu rata-rata pengamen hingga tukang parkir.
Kendati demikian, B tidak tahu pasti jenis obat-obatan ilegal apa yang dijual Imam kepada pelangganya.
Kronologi penculikan
Berdasarkan penuturan B, pada pukul 17.00 terdapat seseorang berawak besar menyeret Imam keluar dari dalam tokonya.