TRIBUNJATENG.COM - Seorang guru madrasah di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diduga melakukan pencabulan terhadap para satrinya.
Korban di kisaran belasan anak.
Data di desa bahkan mencapai 19 anak.
Mirisnya, para korban ini masih di bawah umur.
Baca juga: Mengenal Kompol Bambang, Polisi yang Trenyuh Ada Ibu Curi Telur Demi Makan Anak: Jangan Diperpanjang
Baca juga: 3 Amalan untuk Menghapus Dosa Zina, Termasuk Jangan Ceritakan ke Orang Lain
Lantaran tak terima anak-anak mereka jadi korban predator seksual, para orangtua geruduk kantor desa.
Bagaimana kronologi lengkapnya?
Guru madrasah diniyah dilaporkan ke aparat pemerintah desa lantaran diduga mencabuli belasan santrinya di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (20/9/2023).
Orangtua santri yang geram menggeruduk balai desa setempat dan meminta agar guru berinisial MK (52) diproses hukum agar mendapat ganjaran setimpal.
Mendengar kabar itu, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes mendatangi rumah korban.
Dari hasil pendataan diketahui setidaknya ada 17 anak-anak yang usianya di bawah 10 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual atau cabul oknum guru.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP3KB Brebes, Fathurohmah mengatakan pihaknya sudah bertemu langsung dengan perwakilan korban dan keluarganya.
"Sudah asesmen dari korban langsung beserta orangtua korban yang kumpul di salah satu rumah korban.
Tadi informasi masuk ada 15 anak, tapi ada dua lagi informasi tapi belum bisa dikonfirmasi," kata Fathurohmah, ditemui di salah satu rumah korban, Rabu (20/9/2023).
Dalam pertemuan tersebut, perempuan yang akrab disapa Bu Iin memberikan edukasi kepada keluarga korban.
Hingga akhirnya disepakati kasus itu akan diteruskan ke pihak kepolisian.