Bahkan dekornya sudah banyak yang bolong hingga rembes saat turun hujan.
"Dekornya lebih kecil, atasnya bolong-bolong."
"Malah pas hujan aku dan suami yang angkat sofa ke depan karena terkena bocoran hujan, padahal aku dan suami lagi sesi foto," katanya.
Nama pengantin yang harusnya ditempel di dekor juga tak dipasang.
"Seharusnya dicontoh ada nama aku dan suami di atas, aku juga sudah kasih tahu."
"Pas ditanya, mereka malah bilang 'masih disablon, pukul 10.00 baru datang pas akad."
"Eh ditunggu sampai malam selesai acara juga nggak ditempelin nama aku dan suami," bebernya.
Putri Rahmadani juga meminta jilbabnya dibuat syari menutup dada, namun pihak MUA tak mewujudkan dan malah mengikatkan ke bagian belakang.
Bahkan ada baju pengantin yang kebesaran, namun pihak MUA tak mau menjahitnya seperti yang dilakukan kebanyakan make up artist.
Baca juga: Mirip dengan Kisah Fitri Sandayani, Pengantin Wanita di Gresik juga "Hilang" Usai Sepekan Menikah
"Aku pilih 5 baju pengantin, yang 3 kebesaran."
"MUAnya malah nyalahin aku kekurusan, aku nggak disuruh cobain dulu juga."
"Aku dah kasih tahu mau nyoba bajunya, tapi respon chatnya cuma dua huruf."
"Ini ada 2 baju yang besarnya 3 kali lipat badan aku, nangis parah," kesal Putri Rahmadani.
Bukan hanya itu, ternyata urusan dapur hingga tenda juga tak sesuai harapan Putri.
"Sudah chat terus berkali-kali, fix kan semua dekor, tenda, baju, dan make up."