TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan anak terlantar harus dipelihara oleh negara. Kebijakan ini bertujuan agar negara bisa berhasil dalam membangun SDM menuju Indonesia Emas 2045.
“Kalau kita bicara kemiskinan yang paling dasar ekstrem, fakir miskin, anak terlantar harus dipelihara oleh negara. Kalau kita bicara basic income, jika pendidikan bagus dia akan mendapatkan income yang bagus,” katanya kepada awak media usai Rakernas LDII di Ponpes Minhajurosidin Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (8/11/2023).
Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan mengenai kekhawatiran dunia tentang teknologi kecerdasan buatan (AI).
Menurutnya, teknologi tersebut memang canggih, tapi tetap memiliki sisi negatif.
“Ada sisi negatif dan banyak dunia sekarang juga lagi resah soal itu. Saya kira ke depan mesti ada aturan yang mana yang boleh dan yang tidak boleh,” katanya.
“Kalau ada IA yang bisa meniru dan itu merugikan seseorang mesti ada batasnya, suara orang bisa ditiru, wajah bisa ditiru. Jangan-jangan kemudian bisa direkayasa kegiatannya.”
Untuk diketahui, pada hari kedua, LDII juga turut mengundang bacapres 2024 Ganjar Pranowo. Sementara hari pertama tela dihadiri Prabowo Subianto, dan hari ketiga mengundang Anies Baswedan.
Rakernas LDII sendiri diikuti 11.000 pengurus LDII seluruh Indonesia. Acara tersebut dimulai sejak selama Selasa (7/11) hingga Kamis (9/11).
Peserta yang hadir terbagi dari luring sebanyak 1.037. Sementara yang mengikuti dari 500 studio mini, mencapai 10.000 orang.
Baca juga: Rakernas LDII 2023, Anies Baswedan: Kita Hari Ini Menghadapi Ketimpangan Sosial yang Luar Biasa
Baca juga: Rakernas LDII 2023: Ganjar Pranowo Paparkan Strategi Menuju Indonesia Unggul
Baca juga: Rakernas LDII 2023, Bappenas: Kesehatan & Pendidikan Anak Jadi Kunci Kesuksesan Indonesia Emas 2045
Baca juga: Rakernas LDII 2023 : Ketua MPR RI : Pascareformasi, Kita Kehilangan Satu Unsur dalam Sistem Politik