Berita Jateng

Gas Pipa Cisem-1 Mengalir ke Kawasan Industri Kendal, Sudah Ada 5 Industri Terlayani

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirjen Migas Tutuka Ariadji bersama Asisten Ekonomi Pembangunan Pemprov Jateng Sujarwanto Dwiatmoko serta Direktur infrastruktur dan teknologi PT PGN Harry Budi Sidharta bersama tim menyaksikan pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) di Kawasan Industri Kendal, Jumat (17/11/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Industri di Kawasan Industri Kendal (KIK) kini sudah langsung dapat menikmati penurunan harga gas dengan adanya pengaliran gas melalui Pipa Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1).

Saat ini, pengaliran gas melalui Pipa Cisem 1 di KIK ini sudah dilakukan untuk beberapa industri di KIK Kendal.

"Pengaliran gas hari ini di Kawasan Industri Kendal masih permulaan untuk 5 industri dan akan terus meningkat," kata Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji di sela menyaksikan pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) di KIK, Jumat (17/11/2023).

Dijelaskan, pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 ini dilakukan oleh Pemerintah melalui pembiayaan APBN untuk mendorong pertumbuhan dan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Menurut Tutuka, Proyek Strategis Pemerintah ini penting dilakukan sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional.

"Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN," jelasnya.

Baca juga: KIK Kendal Target Investasi Rp 70 Triliun pada 2025, Bupati: Sudah Ada 20 Tenant yang Beroperasi

Baca juga: PGN Kerjasama EMCL, HCML, Petronas, & Pertamina EP Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi

Baca juga: PGN Pastikan Proyek Pipa Distribusi Semarang-Kendal On Track

Selanjutnya pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang bekerjasama dengan Pertagas. Dengan peran langsung pemerintah ini, maka lanjut Tutuka, toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui Pipa Gas Cisem-1 menjadi lebih rendah, yakni sekitar US$ 0,3/mmbtu.

Industri di Kawasan Industri Kendal disebutkan akan mendapatkan harga gas yang lebih murah. Sehingga produktivitas dan daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan penyerapan tenaga kerja bagi rakyat.

Proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat sekitar 40 industri. Direktur Jenderal Migas juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada konsumen gas di KIK beserta tenant industri yang diwakili Direktur KIK Didik Purbadi.

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

"Setelah selesainya Pipa Cisem tahap 2, diharapkan terdapat potensi gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga," ungkap Tutuka.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Sidharta bersyukur terselesaikannya pipanisasi Cisem Tahap I untuk kebutuhan industri dan rumah tangga.

Untuk mendukung pengaliran gas Pipa Cisem-1, PGN membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas dari Pipa Cisem-1 ke Kawasan Industri Kendal.

"Puji syukur, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan pipa distribusi dari Pipa Cisem menuju Kawasan Industri Kendal (KIK) dan gas sudah dapat mengalir. Kami menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian jaringan pipa ini karena dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi yang handal bagi penggunanya di KIK," ujar Harry.

Direktur Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Laode Sulaeman menambahkan, pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dilaksanakan oleh pemerintah untuk memberikan pasokan gas yang terintegrasi untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa serta meningkatkan tingkat perekonomian.

Halaman
12

Berita Terkini