AM adalah pendaftar CPNS Kemenkumham asal Jombang untuk posisi penjaga tahanan.
"AM mendaftar untuk posisi penjaga tahanan dan dijadwalkan mengikuti ujian pada sesi ketiga," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono seperti dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (17/3/2023).
Kasus tersebut terungkap karena IM tak dapat masuk ke ruangan ujian di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya karena ditolak sistem saat pemeriksaan biometrik.
"Sistem menunjukkan notifikasi bahwa data biometrik miss match dengan fisik asli yang bersangkutan," ungkap dia.
Dia juga menyebut ciri fisik yang terlihat adalah foto di KTP dan Kartu Peserta Ujian yang berbeda dengan IM.
Dalam foto, peserta terlihat lebih gemuk dibandingkan IM yang perawakannya kurus.
IM kemudian diamankan oleh panitia dan diserahkan ke Polsek Gunung Anyar.
Baca juga: Joki Tes CPNS Kemkumham di Surabaya Mahasiswa PTN di Jember, Dijanjikan Honor Rp 30 Juta
Baca juga: Mahasiswi ITB yang Tertangkap Jadi Joki Tes CPNS di Lampung Diduga Tidak Bekerja Sendiri
Kepada petugas, IM mengaku dijanjikan imbalan hingga Rp 30 juta jika peserta AM berhasil lolos PNS.
Selain itu IM juga mengaku belum pernah bertemu dengan AM.
"IM akan mendapatkan imbalan Rp 30 juta yang diserahkan jika berhasil meloloskan AM," ujar Heni.
Selain itu, di hadapan petugas, IM sudah beberapa kali beraksi menjadi joki dan berhasil mengikuti seleksi CPNS di instansi lain.
"Dia juga mengaku sebelumnya juga pernah beraksi sebagai joki seleksi CPNS, namun di instansi lain, tidak di Kemenkumham," ungkap Heni.
Ia pun mengingatkan agar peserta menjalani proses seleksi dengan baik.
Sesuai jadwal, seleksi kompetensi dasar CPNS Kemenkumham Jatim akan dilaksanakan hingga Kamis (16/11/2023).
"Semua peserta diingatkan untuk menjalani proses seleksi ini dengan integritas dan kejujuran agar hasil yang diperoleh mewakili kemampuan sebenarnya," tutup Heni.