"Anak saya diajak ZS (pelaku) untuk nginap di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat."
"Sebelum pergi, anak saya ini sempat pamit sama saya."
"Pengakuan anak saya, setiba di rumah dinas, anak saya pun mandi untuk membersihkan diri."
"Tanpa disadari, ZS ternyata merekam anak saya yang sedang mandi," ujar ibu korban seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/1/2024).
Baca juga: Tipu-tipu Dukun di Langkat Ini Janji Bisa Gandakan Uang, Ritual Pakai Lidah Trenggiling dan Sajadah
Baca juga: Pemilik Pondok Pesantren di Langkat yang Cabuli Santrinya Dibebaskan, Polisi : Restorative Justice
Video Jadi Bahan Ancaman
Lanjut ibu korban, video yang direkaman tersebut kemudian ditunjukkan ZS kepada korban.
Siapa sangka video itu dijadikan ZS untuk mengintimidasi korban.
Pelaku mengancam akan menyebarkan video, jika korban tak mau melayani nafsu bejat pelaku.
"Anak saya dipaksa untuk menghisap kemaluannya."
"Kalau anak saya tidak mau, dia (ZS) ngancam akan menyebarkan video anak saya sedang mandi," ujar ibu korban dengan nada kesal, sembari menunjukkan sebuah bukti rekaman video.
Tak hanya itu, ZS juga merekam saat korban dipaksa melakukan pelecehan seksual tersebut.
Dan rekaman itu pun dijadikan pelaku sebagai senjata untuk kembali mengancam korban, agar tak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun termasuk orangtua korban.
Mirisnya lagi, DF bukan satu-satu korban atas perilaku bejat yang dilakukan oleh ZS.
SR korban lainnya ternyata sudah tiga kali dilecehkan pelaku sejak Februari-November 2023.
Keduanya sama-sama dilecehkan pelaku bejat di lokasi yang sama yaitu Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat.