TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Modal hanya dengan meminjam barcode MyPertamina, pemuda warga Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen ini bisa meraup keuntungan Rp 15 ribu per jerigen hasil jual solar bersubsidi kepada para petani.
Dari pengakuan EBS, dia memiliki 20 barcode.
Saat meminjam barcode itu, penimbun solar bersubsidi ini pun tak memberikan imbalan.
Rata- rata dia meminjam barcode MyPertamina kepada para petani yang tak lagi atau belum digunakan.
Kini, akibat perbuatannya, dirinya pun terancam hukuman penjara di Mapolres Sragen.
Baca juga: Pak Kades di Sragen Masuk Bui, Joko Sarono Korupsi Uang Penyertaan Modal BUMDes Maju Jaya
Baca juga: Residivis Pencuri Kotak Amal di Sragen Diamankan, Sempat Gasak Rp 1,6 Juta
EBS (29), pelaku penimbunan 660 liter BBM bersubsidi jenis solar di Kabupaten Sragen, ternyata sudah sempat menjual solar yang ditimbunnya.
Kebanyakan yang membeli BBM solar darinya adalah para petani.
EBS membeli solar dari SPBU seharga Rp 6.500, lalu dijual ke petani dengan harga Rp 8.000 - Rp 8.500.
"Sebenarnya cuma bantu, rata-rata petani cuma minta tolong," ujar EBS seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (30/1/2024).
"Dapat keuntungan sekira Rp 15.000 untuk satu jeriken," tambahnya.
Dalam sehari, pengangguran asal Desa Jirapan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen itu bisa membeli total 660 liter BBM bersubsidi jenis solar.
Ratusan BBM itu, dia timbun dan selanjutnya akan dijual lagi dengan harga yang berbeda.
EBS bisa membeli solar itu dengan menunjukkan barcode MyPertamina.
EBS tidak hanya memiliki satu barcode MyPertamina untuk melancarkan aksinya itu.
Melainkan, EBS memiliki 20 barcode MyPertamina yang semuanya dipinjam dari petani.
Baca juga: Pria Sragen Tewas Kesetrum saat Perbaiki Speaker di Rumah
Baca juga: Minuman Kopi Bercampur Obat Kuat Jadi Penyebab Kematian Wagimin Warga Sragen, Keluarga Tolak Autopsi