Area depan rumah cukup tertutup karena berbatasan dengan tembok setinggi satu meter, pembatas rumah warga lain.
Di tempat itulah perundungan terjadi.
Pemilik Warung Ibu Gaul (WIG), Hermawati (40), mengaku terkejut setelah mengetahui Geng Tai siswa Binus School Serpong melakukan perundungan di area tempat usahanya.
Sebab, sepengetahuan Hermawati, siswa yang kerap kali menongkrong di tempat usahanya setelah pulang sekolah ini merupakan anak yang baik dan sopan.
“Saya kaget ada kejadian kayak gitu, sama sekali saya tidak tahu, persisnya gak tahu. "
"Soalnya, yang saya tahu, mereka memang sering pada bercanda di sini."
“Enggak (sangka), mereka anak baik-baik, sopan,” aku Hermawati, seperti dikutip Tribunjateng.com dari Kompas.com
Warung kelontong yang tembus dengan rumah pribadi tersebut menjual aneka minuman kemasan, mie instan, hingga jajanan ringan.
Tepat di sebelah kanan warung tersebut, ada sebuah jalan kecil menurun menuju area depan rumah tinggal sang pemilik warung.
Area depan rumah cukup tertutup karena lebar jalan hanya sekitar 50 sentimeter dan jalan buntu yang berbatasan dengan tembok setinggi satu meter, bagian rumah warga lain.
Di tempat itulah perundungan terjadi.
“Karena memang posisi (warungnya) di atas, ke bawah cuma antar makanan atau minuman yang mereka pesan. Habis itu ke atas lagi,” ujar adik Hermawati, Hermanto (31), dalam kesempatan yang sama.
Hermawati mengakui, siswa Binus School Serpong dari generasi ke generasi menongkrong di tempat usahanya sejak sekolah tersebut dibuka.
Namun, menurut dia, sebelumnya tak pernah ada perundungan.
“Biasanya antara jam 16.00 WIB atau 16.30 WIB mereka pulang sekolah. Paling sampai 17.30 WIB mereka balik, gak lama. (Yang menongkrong di sini) kurang lebih ada 20 orang,” ungkap Hermawati.
Setelah informasi soal kasus perundungan tersebut viral dan menjadi sorotan, Hermawati mengaku banyak menerima telepon dari para alumni Binus School Serpong.
“Makanya, alumni-alumni sampai telepon semenjak kejadian ini, karena kan mereka semua pernah nongkrong di sini juga. Sudah gitu, alumni sudah dianggap sebagai anak sendiri sama ibu saya,” kata Hermanto. (*)