Konde menuturkan, wayang sampah telah dipentaskan di sejumlah daerah wilayah Jawa.
Bahkan wayang sampah juga pernah ditampilkan untuk mengisi sebuah acara di luar negeri seperti Filipina, Thailand, dan Taiwan.
Dia berharap melalui pentas tersebut dapat mengajak masyarakat lebih bijaksana terhadap alam dan lingkungan serta memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai positif.
Anggota Komunitas Wayang Sampah asal Amerika Serikat, Sean bergabung dengan komunitas tersebut sejak 2020.
Sebelum tergabung dengan komunitas tersebut, dia telah mengenal dunia seni karawitan saat kuliah di ISI Surakarta pada 2015.
Dia bergabung dengan Komunitas Wayang Sampah lantaran diajak oleh temannya.
"Pesan yang disampaikan dalam pentas ini penting."
"Bahwa sampah yang dilihat di sekitar itu belum tentu sampah," tutur pemain kendang itu. (*)
Baca juga: Cititrans Buka Rute Bandara Ahmad Yani Semarang Tujuan Solo dan Tegal, Ini Jadwal Keberangkatannya
Baca juga: Wayang Sampah, Toni Konde: Sarana Eduaksi Serta Kampanye Isu Lingkungan
Baca juga: Hari Keempat Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Sragi Pekalongan Masih Nihil
Baca juga: Ambisi Pemkab Kudus pada 2024, Turunkan Angka Stunting Nol Persen