Berita Regional

Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Persalinan, Ibu: Beri Saya Keadilan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Setelah terus mendesak, perempuan 25 tahun itu akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Kabupaten Bangkalan.

Lalu kepala bayi yang tertinggal akhirya ditangani dengan operasi sesar.

Saat di rumah skait, bidan puskesmas sempat mendatangi keluarganya, namun tidak ada permohonan maaf. Selain itu ia menyebut pihak puskesmas tak bertanggung jawab dengan kejadian tersebut.

"Saya pengen pertanggungjawaban, beri saya keadilan," ucap Mukarromah sambil mengusap air matanya.

Ia mengatakan selama ini kondisi kehamilannnya baik-baik saja berdasarkan hasil pemeriksaan rutin di bidang kampung.

Menurutnya, kondisinya bayinya diketahui sungsang saat mendekati proses persalinan pada Februari 2024.

Dokter sebut bayi mengalami keracunan

Terkait kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan melakukan konferensi pers pada Selasa (12/3/2024). 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Hotiba menyebut pasien atas nama Mukarromah datang ke puskesmas saat usia kandungan delapan bulan dan dalam kondisi pembukaan empat.

Dari keterangan dokter, bayi dalam kandungan Mukarrohmah sudah meninggal karena keracunan sehingga kepala bayi terputusa saat persalinan.

“Bayi dalam kadungan kondisinya sudah meninggal dunia antara 7 sampai 10 hari akibat keracunan kehamilan. Saat dilakukan persalinan, kepala bayi terputus karena kondisi tubuh bayi sudah mengalami pembusukan,” terang Nur Hotiba.

Ia juga menyebut bayi yang dikandung Mukarroham dalam kondisi sungsang dan yang keluar pertama kali adalah bagian bokong.

“Tidak mungkin dirujuk ke rumah sakit kalau kondisi persalinan sudah tampak. Standar operasional prosedur (SOP) persalinan demikian. Jadi tidak bisa kemudian disebutkan salah penanganan,” ungkapnya.

Nur Hotiba mengatakan rekam jejak komunikasi antara pihak puskesmas dengan RSUD Syamrabu masih tersimpann.

Ia juga menyebut, pembukaan yang dialami Mukararromah tergolong cepaat hingga muncul bagian terendah yang sudah nampak di jalan lahir.

Halaman
123

Berita Terkini