Berita Kriminal

"Saya Makan Otaknya" Kata Pembunuh Sadis yang Tak Terima Disebut Banci

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL Pria di Bengkulu Bantai Warga Sambil Tertawa, Sedot Luka di Kepala Korban: Saya Makan Otaknya

TRIBUNJATENG.COM - "Saya makan otaknya," kalimat menyeramkan itu diucapkan sosok Ro (42) setelah menghabisi Yodes warga Desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong.

Ia tampak tak menyesal bahkan justru tertawa saat ditanya polisi.

Pembunuhan itu bermula dari Ro (42), pria bacok warga karena marah dikatai banci.

Baca juga: Pelajar SMP Ini Cabuli 2 Bocah Umur 6 Tahun, Korban Diancam Dipukul Balok Kayu

Baca juga: Puluhan Motor Berknalpot Brong diciduk Polisi Saat Gelar Operasi di sejumlah titik di Solo

Baca juga: Polresta Surakarta Tangkap Satu Pelaku Tawuran, Datang Bawa Sajam Bentrok dengan Warga

Ro merupakan warga Simpang Kota Bingin Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Pria yang mengamuk dan membunuh Yodes warga Desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong, mengaku tersinggung dengan ucapan korban.

Ro diduga mengalami gangguan kejiwaan mengamuk dengan membawa senjata tajam jenis parang pada Sabtu (23/3/2024).

Sadisnya lagi, Ro mengaku setelah membunuh korban dirinya mendapatkan sebuah bisikan.

Pelaku memakan otak korban dengan cara menghisapnya melalui luka yang ada di kepala korban.

Namun dirinya tidak tahu apakah yang dia hisap itu otak korban atau darahnya saja.

Hal ini dilakukan oleh pelaku dalam keadaan tidak sadar.

Bahkan saat menceritakan hal itu, pelaku menjelaskannya sembari tersenyum dan tertawa.

"Saya makan otaknya," ungkap pelaku saat sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Kepahiang.

Pelaku juga mengatakan, ia nekat melakukan hal itu karena tersinggung perkataan korban.

Saat itu, pelaku yang bekerja sebagai penjaga tempat pemancingan itu diejek oleh korban dengan mengatakan dirinya seorang banci.

Di mana saat itu korban sedang memancing di tempat pemancingan itu.

"Saya tersinggung dari perkataannya, dia bilang saya banci," lanjut pelaku.

Lantaran tersinggung dan emosi, pelaku langsung mengambil senjata tajam jenis parang dan mendekati korban.

Tanpa aba-aba, pelaku langsung menebas korban hingga tangannya putus. Korban saat itu masih bernyawa dan berusaha melarikan diri.

Pelaku tetap mengejarnya hingga akhirnya pembacokan terhadap korban dilakukan secara membabi buta.

Korban mengalami putus di bagian tangan kiri, luka bacok di bagian kepala belakang, luka bacok di bagian muka dan ada di bagian belakang tubuhnya.

"Korban berlari saya kejar, saya lupa berapa kali saya bacok hingga meninggal dunia," lanjutnya lagi.

Diduga kejadian ini terjadi sebelum pelaku mengamuk ke Simpang Kota Bingin dan membuat geger masyarakat sekitar.

Mengingat keluarga korban terutama istrinya mencari keberadaan korban karena tak kunjung pulang ke rumah setelah pamit pergi saat siang hari.

Korban ini pamit ke istrinya pergi memancing namun hingga malam hari tak kunjung pulang dan memberi kabar.

"Iya, saat itu istrinya menemui saya, dia menceritakan suaminya tidak kunjung pulang, dia pamit mancing," ucap tetangga korban, Hambali.

Setelah itu, barulah pelaku keluar ke desa dan mengamuk di warung dan jalanan sehingga sempat melukai beberapa warga lainnya.

Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam mengatakan, untuk sementara ini diduga motif pelaku melakukan aksinya karena ketersinggungan.

Namun hal itu masih akan diselidiki lebih lanjut.

"Masih dilakukan pengembangan, untuk sementara seperti itu," jelas kasat.

Kronologi ODGJ Bunuh Warga Rejang Lebong

Kronologi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk di Kepahiang Tewaskan warga Rejang Lebong, Sabtu (23/3/2024).

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Simpang Kota Bingin Kecamatan Merigi pada Sabtu (23/3/2024) malam.

Warga setempat berinisial Ro (42) yang diduga mengalami gangguan kejiwaan mengamuk dengan membawa senjata tajam jenis parang.

ODGJ ini mengamuk dan merusak warung milik warga hingga melukai beberapa warga dan pengendara yang lewat.

Bahkan satu orang warga sampai harus kehilangan nyawanya akibat luka berat.

Kronologinya bermula saat Ro dan Yondes (36) warga Desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong bertemu disebuah tempat pemancingan.

Saat itu, Ro yang merupakan penjaga tempat pemancingan itu sedang berada di atas pondok. Kemudian, korban Yondes sedang memancing.

Saat sedang memancing sore hari jelang buka puasa, pelaku diduga diejek oleh korban dengan mengatakan dirinya seorang banci.

Mendapati hal itu, pelaku merasa tersinggung dari perkataan korban dan emosi.

Lantaran tersinggung dan emosi, pelaku langsung mengambil senjata tajam jenis parang dan mendekati korban. Tanpa aba-aba, pelaku langsung menebas korban hingga tangannya putus.

Korban saat itu masih bernyawa dan berusaha melarikan diri. Namun pelaku tetap mengejarnya hingga akhirnya pembacokan terhadap korban dilakukan secara membabi buta.

Korban mengalami putus tangan di bagian tangan kiri, luka bacok di bagian kepala belakang, luka bacok di bagian muka dan ada di bagian belakang tubuhnya.

Setelah itu, pelaku keluar dari tempat pemancingan dan mulai mengamuk dengan mengincar warga sekitar.

Bahkan ada beberapa pengendara yang melintas saat hendak pergi buka bersama mengalami luka akibat bacokan pelaku. Hal itu bahkan sempat viral di sosial media.

Puncaknya adalah pelaku melakukan pengerusakan dan penganiayaan di warung dan rumah milik salah satu warga.

Saat itu, Ro mengakibatkan dua warga yakni Beni Pratama (28) dan Wulan (25) mengalami luka ringan.

Kemudian, Ro juga menyiram bensin ke warung tersebut namun tidak sempat dibakarnya. Dikarenakan situasi di sana sudah ramai masyarakat yang ingin mengamankan Ro.

Setelah pengerusakan tersebut, Ro yang dikejar masyarakat berlari ke arah pondok tempat awalnya. Di sanalah pelaku berhasil tertangkap oleh anggota Polres Kepahiang dan berhasil diamankan.

Kemudian saat hendak dibawa dari pondok, keluarga korban melihat ada tangan terputus.

Melihat itu keluarga langsung histeris dan bergegas mencari keberadaan korban. Akhirnya korban berhasil ditemukan namun telah dalam kondisi tidak bernyawa. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan tak jauh dari lokasi pondok tempat pelaku diamankan.

"Saat ini pelaku telah diamankan di Mako Polres Kepahiang dan korban dibawa ke RSUD Rejang Lebong," jelas Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam.

Kasat menyebut pelaku saat ini masih dimintai keterangan terkait dengan motif kejadian berdarah.

Sementara untuk dugaan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, masih akan didalami juga dengan meminta bantuan tim ahli.

Dari tangan pelaku, polisi juga mengamankan satu bilah parang panjang 60 cm dan satu bilah pisau stek.

"Untuk motif kejadian masih didalami, pelaku sedang diperiksa, termasuk kejiwaannya," kata kasat.

(*/tribun-medan.com) 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SOSOK Ro, Pria Bacok Warga Karena Tersinggung Dikatai Banci, Ngaku Makan Otak Korban, Ternyata ODGJ, 

Berita Terkini