TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Keputusan pria bernama Muhammad Soleh asal Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus untuk membuka usaha produksi besi behel dan cakar ayam ternyata tepat. Usaha yang digeluti pria berusia 41 tahun sejak 2017 itu kini telah berjalan sukses dengan 5 pekerja.
Yang terpikir di benak Soleh saat awal memulai usaha sebagai produsen besi behel dan cakar ayam karena ingin memiliki peningkatan pendapatan. Sebelumnya lelaki yang kini memiliki anak tiga bekerja sebagai buruh serabutan. Pernah suatu kali bekerja sebagai kuli bangunan, kuli jemur gabah, bahkan dia pernah bekerja sebagai kuli di sebuah rumah produksi besi behel dan cakar ayam.
“Memang saya pernah kerja jadi kuli di produksi pembuatan besi behel dan cakar ayam. Tapi hanya sebentar,” kata Soleh saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya di RT 1 RW 3 Desa Hadiwarno, Selasa (16/4/2024).
Pengalaman sebagai kuli di rumah produksi besi behel dan cakar ayam itu kemudian dia manfaatkan untuk membuka usaha sendiri. Dengan kebulatan tekad dan keseriusan niat akhirnya pada 2017 dia membuka usaha produksi besi behel dan cakar ayam bernama UD Faizal Berkah. Dua komponen besi ini menjadi barang mutlak yang dibutuhkan untuk sebuah bangunan.
Dia memilih membuka usaha behel dan cakar ayam selain sudah memiliki pengalaman di bidang produksi dia juga memiliki relasi sesama pekerja bangunan bahkan pemborong. Dari situ dia berpikir kalau nanti besi behel dan cakar ayam produksinya bisa dipasarkan lewat koleganya.
Tak ada modal yang dikantongi Soleh saat awal memulai usaha. Dia memanfaatkan akses pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 5 juta. Akses pinjaman itu digunakan untuk membeli alat produksi besi behel dan cakar ayam.
Untuk produksi besi behel dan cakar ayam Soleh melakukannya di halaman depan rumah. Tak ayal saat ini di halaman bahkan samping rumahnya dipenuhi dengan tumpukan besi batangan maupun yang sudah disulap menjadi behel berbentuk persegi maupun sudah dalam bentuk cakar ayam.
“Saya tidak sanggung kalau mengakses modal selain KUR, angsurannya memberatkan,” kata Soleh.