Dia berprestasi di jenjang SMP dan mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan di SMA Taruna Nusantara.
"Di situlah saya baru tahu apa yang namanya cita-cita. Kalau mau jadi dokter harus begini, mau jadi polisi harus begini," imbuhnya.
"Di Hari Pendidikan Nasional ini, saya merasa bahwa sekolah itu tempat banyak anak tidak tahu harus bercita-cita apa, menjadi tahu mau jadi apa. Dan semua mempunyai kesempatan yang sama di dunia pendidikan," tegasnya.
Mas Dar menginginkan Provinsi Jawa Tengah harus mempunyai banyak fasilitas pendidikan.
"Sehingga bisa menampung banyak orang-orang seperti saya yang hanya mengandalkan pendidikan untuk hidup. Saya ingin pendidikan ini dirasakan semua anak-anak secara merata. Sehingga banyak orang-orang menemukan cita-citanya," tuturnya.
Mas Dar mengakui pasti ada dan banyak masalah di sektor pendidikan.
Hal itu, masalah pendidikan, pasti dirasakan dan terjadi di seluruh dunia.
"Sebagai pemimpin Gerindra di Jawa Tengah, saya ingin jumlah sekolah yang baik, yang kualitas gurunya baik, ada banyak. Saya berkeinginan negara ini untuk lebih berinvestasi pada dunia pendidikan. Dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang baik. Saya pro pendidikan murah dan pendidikan gratis," jelas Mas Dar.
Psikologi orang desa, tambah Mas Dar, sekolah itu mahal.
Hal ini yang mendorong Sudaryono menghadirkan pendidikan murah bahkan gratis sampai lulus sekolah.
"Saya ucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional. Pendidikan itu penting. Pendidikan itu jalan perubahan bagi orang-orang yang tidak memiliki kesempatan dan orang dalam seperti lainnya. Jalan dan harapan dari orang-orang tak mampu, tak memiliki akses. Jangan pernah meremehkan sekolah," pungkasnya.