Sementara itu, Cultural Affairs Attache dari Kedutaan Amerika Serikat, Emily Norris, menyampaikan pentingnya acara itu dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.
Menurut dia, musik merupakan bahasa yang tidak ada batasannya.
“Melalui musik, masyarakat Indonesia dan US bisa saling mengerti.
Itu harapan kami dari program ini,” ungkap Emily.
Dia menekankan harapannya untuk adanya lebih banyak kerja sama dalam pertukaran mahasiswa dan budaya untuk memperdalam hubungan di masa mendatang.
Satu di antara penonton yang juga merupakan Dosen Prodi Seni Musik, Poedji Soesila, MA mengungkapkan decak kagumnya atas suguhan musik yang baru saja dinikmatinya.
“Konser yang luar biasa.
Format jazz yang dihadirkan begitu unik dengan penggunaan vibraphone dan sousaphone yang jarang digunakan.
Saya sebut unik, perpaduan instrumen yang tidak umum tetapi bisa masuk,” ujar dia.
Hal serupa juga diungkapkan peminat musik lainnya, yaitu Vivin.
Vivin mengaku baru melihat dan mendengar aransemen musik yang luar biasa.
“Lagu apapun diiringi dengan berbagai musik yang macam-macam yang menghasilkan musik yang luar biasa,” ujar warga Kota Salatiga tersebut. (*)