"Awalnya kami mengundang 10 SMK."
"Tetapi memasukkan kurikulum itu tidak mudah, harus tektokan hingga ke Dinas Pendidikan dan stakeholder yang lain."
"Sehingga yang berhasil saat ini baru tiga sekolah," jelasnya.
Pihaknya menyebut, output kerja sama itu nantinya para siswa SMK Negeri 1 Blado bisa magang di perusahaan PT DCM.
Bahkan, jika memungkinkan turut berusaha mencarikan lapangan pekerjaan.
Kegiatannya itu juga dalam rangka memperingati 43 tahun berdirinya PT Duta Cemerlang Motors.
Kepala SMK Negeri 1 Blado, Andi Saputro berharap, sinkronisasi kurikulum itu membuat alumninya punya kemampuan teknik memperbaiki mesin Hino sehingga terserap ke perusahaan Hino sebagai alumni yang dibutuhkan.
Selain itu juga diharapkan lebih banyak industri yang berkecimpung di bidang pendidikan sebab teknologi pasti terus berkembang.
Sehingga para alumni bisa beradaptasi dengan teknologi di dunia kerja.
"Pendidikan yang kami berikan harus bisa mengikuti."
"Kalau harus mengikuti teknologi, kami kesulitan dengan berbagai keterbatasan."
"Seperti SDM dan biaya, maka kami perlu program program CSR seperti ini," pungkasnya. (*)
Baca juga: Disdukcapil Karanganyar: Layanan Pembuatan KTP Digital Mulai Masuk Kelurahan/Desa
Baca juga: Kemenkumham Jateng Sumbang Aspirasi pada Penyusunan Renaksi & Rencana Kegiatan Prioritas Nasional
Baca juga: Dosen FTIK UIN Saizu Dapat Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka
Baca juga: Kondisi Terkini Parto Patrio Seusai Operasi Batu Ginjal: Harus Minum Terus