TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Penjabat (Pj) Bupati Batang secara resmi menyerahkan sertifikat kompetensi kepada peserta pelatihan program kerja Generasi Muda Kompeten Industri Cemerlang ‘Gemilang’ di PT Nestle Indonesia Bandaraya Factory Tulis Batang, Rabu (19/6/2024).
Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi anak muda Kabupaten Batang agar lebih kompetitif di dunia industri.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama PT Nestle Indonesia Bandaraya Factory, Disnaker Kabupaten Batang, dan Politeknik Negeri Semarang.
Baca juga: Batang Bebas Parasit, Dislutkanak Batang Inspeksi Cacing Hati di Tempat Kurban
Baca juga: RPH Sambong Batang Jamin Penyembelihan Hewan Kurban Sesuai Syariat
Dalam seleksi ketat, 17 peserta lolos dan akan mengikuti pelatihan kerja bersama Nestlé Indonesia selama 9 bulan.
Program ini menjadi yang pertama di Indonesia dan Kabupaten Batang terpilih sebagai kota pelaksana.
Hal ini sejalan komitmen Nestle untuk mengembangkan potensi masyarakat, terutama di daerah operasionalnya.
"Kami sangat bersyukur atas bantuan PT Nestle Indonesia kepada Pemkab dan masyarakat Batang melalui program pelatihan Gemilang," tutur Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki melalui Tribunjateng.com, Rabu (19/6/2024).
Dia menjelaskan, PT Nestle merekrut sejumlah warga Batang yang berhasil lolos seleksi.
Selama 9 bulan, peserta mengikuti pelatihan teori, praktik, dan magang di berbagai tempat, termasuk di BLKl serta pabrik Nestle.
"Dari 17 peserta, semuanya lulus dengan baik dan telah bersertifikat."
"Bahkan, 5 orang di antaranya sudah diterima bekerja di perusahaan lain berkat keahlian khusus yang dimiliki berkat sertifikat ini," ungkapnya.
Lani menyatakan, program ini berperan dalam mengurangi angka pengangguran di Batang.
"Kami berharap program serupa akan berlanjut dan kuota pesertanya dapat ditingkatkan di masa depan," pungkasnya. (*)
Baca juga: "Saya Sering Menangis Akhir-akhir Ini" Shin Tae-yong Merespon Perlakuan Suporter Timnas Indonesia
Baca juga: Tahun Ini Ada Penambahan 2 Tiang Lampu di Stadion Joyokusumo Pati
Baca juga: Industri Meubel dan Farmasi Jateng Juga Bergejolak, 550 Pekerja Jadi Korban PHK di Kota Semarang
Baca juga: Ketua DPRD Kudus, Masan: Strategi Pembahasan APBD Harus Diubah Demi Tekan SiLPA