"Setelah itu kami diajak bergabung, karena sudah menjadi bagian koalisi, untuk nantinya bisa mengusung dan nantinya kami mendukung paslon yang direkomendasikan," terang Supriyanto seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (1/8/2024).
"Kalau tidak bersatu dari partai-partai yang ada, menghadapi incumbent saat ini tentunya berat, sehingga kami ingin perubahan."
"Kami ingin berkelanjutan Mas Gibran diteruskan calon yang baru nanti," tambahnya.
Meski tidak bisa mengusung dan mendaftarkan MN X- Astrid di KPU nantinya, Supriyanto juga menegaskan bahwa keenam partai akan memiliki peran krusial memenangkan paslon tersebut jika benar akan maju di Pilwakot Surakarta 2024.
"Koalisi besar ini harus kerja keras, bila tidak, akan berat untuk memenangkan paslon," ucap dia.
"Kami ini tidak hanya formalitas dukung mendukung, tapi akan all out pemenangan," imbuhnya.
Basis massa partai-partai non parlemen di Surakarta juga bisa menjadi penentu hasil Pilwakot Surakarta 2024.
Itu bahkan diyakini Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surakarta, Ardianto Kuswinarno.
"Kami mengajak teman-teman dari partai yang belum mendapatkan kursinya di parlemen, urun rembug membahas Pilwakot Surakarta 2024," terang Ardianto Kuswinarno.
"Kami yakin semua parpol memiliki massa, punya basis di Kota Surakarta," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kata Demokrat Solo, Menghadapi PDIP Berat, Kalau Tidak Bersatu di Pilkada Solo 2024 Jateng
Baca juga: Hanya Tersisa 2 Wakil Indonesia di Bulutangkis Olimpiade, Richard Mainaky: Mental yang Paling Utama
Baca juga: Terkendala Anggaran, Pengembangan Wisata Alam Goa Terawang Blora Perlu Suntikan Investor
Baca juga: Program Studi PPG FKIP UMP Menangkan Hibah Revitalisasi LPTK 2024
Baca juga: Agar Lebih Realtime, Ketua RT di Semarang Diminta Catat Warga Meninggal Melalui E-Pakem