Cerita Dongeng Bahasa Indonesia Sebelum Tidur untuk Anak Fabel Induk Berang-berang Menuntut Keadilan

Penulis: non
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Dongeng Bahasa Indonesia Sebelum Tidur untuk Anak Fabel Induk Berang-berang Menuntut Keadilan

"Maaf, Tuanku," kata Siput, "Saya selalu membawa rumah saya karena saya takut dengan Kunang-Kunang. Ia selalu membawa api ke mana-mana.

Jadi, daripada rumah saya kebakaran ketika saya tinggal, lebih baik saya bawa terus ke mana saya pergi. Begitulah, Tuanku. Saya tidak salah. Kunang-kunang itulah yang salah."

Maka, kunang-kunang pun dipanggil menghadap Raja. "Hei Kunang-Kunang," kata Raja Hutan.

"Kenapa kalian selalu membawa api ke mana-mana? Lihatlah, Siput jadi takut rumahnya kebakaran. Dan kini masalahnya jadi berbuntut panjang."

"Wahai Tuanku," jawab Kunang-Kunang. "Kami ke mana-mana membawa api karena kami takut pada Laba-Laba. Laba-laba itu suka sekali membuat jaring di sembarang tempat.

Mata kami rabun. Jadi, kami sengaja membawa api supaya terang jalan kami, Tuanku. Jadi, bukan karena salah kami masalah ini. Laba-laba itulah yang salah."

Laba-laba pun dipanggil menghadap Raja. "Hai Laba-Laba, kenapa kalian membuat jaring di mana-mana? Lihatlah, Kunang-Kunang selalu membawa api karena takut terkena jaring kalian."

"Maaf, Tuanku," kata Laba-Laba, "Kami dari dulu diajarkan oleh orang tua kami untuk mencari makan menggunakan jaring itu. Tubuh kami lembek.

Kami mengharapkan makanan dari binatang-binatang kecil yang terperangkap jaring kami. Kalau jaring itu tidak kami buat, kami tidak makan, Tuanku. Kami tidak bisa hidup tanpa jaring-jaring itu."

Mendengar penjelasan tersebut, Raja Hutan pun jadi maklum. Ia tidak bisa menyalahkan Laba-laba.

Maka, kasus itu pun ditutup. Keadilan yang dituntut oleh Induk Berang-Berang tidak berhasil ia dapatkan.

Raja Hutan meminta kerelaan hati Induk Berang-Berang untuk mengikhlaskan kematian anaknya.

Raja juga meminta binatang-binatang di hutan untuk tidak lagi saling menyalahkan, sehingga mereka bisa tetap hidup dengan damai setelahnya. (*)

Berita Terkini