Meski beberapa pelajar nampak kesal dan bersorak kencang.
"Wadulan-wadulan ke guru (Sukanya mengadu ke guru)," teriak sejumlah pelajar.
Pelajar SMK dan SMA Ikut Dalam Aksi
Badan Kesbangpol Pemprov Jateng mengidentifikasi sejumlah pelajar sekolah menengah atas mengikuti aksi kawal putusan MK di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng.
Bahkan Haerudin Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jateng mengatakan, tidak hanya pelajar STM/SMK namun juga SMA yang mengikuti aksi.
"Informasi yang masuk ke kami ada pelajar SMKN 1, SMKN 3,4 dan 5 juga mengikuti aksi," jelasnya saat ditemui Tribunjateng.com di komplek Pemprov Jateng.
Menurutnya, mengikuti aksi demontrasi sangat berbahaya apalagi jika dilihat para pelajar acapkali melempar sejumlah barang.
Dari hal tersebut ia mengimbau agar para pelajar menyuarakan aspirasi di sekolah.
Pasalnya sekolah menjadi wadah bagi para pelajar dan ada larangan internal bagi pelajar tidak mengikuti aksi.
"Dari hal tersebut kami akan melakukan sosialisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah, karena sekolah menengah atas merupakan wewenang Pemprov Jateng," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, ratusan pelajar yang mengikuti aksi berasal dari beberapa daerah.
Tak hanya Kota Semarang, pelajar asal Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Demak, hingga Boyolali juga bergabung dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng. (*)