Guru Ngaji Tewas Dibunuh di Tegal

Tertangkap, Inilah Tampang Pembunuh Guru Ngaji di Slawi Tegal, Ngakunya Sering Alami Gangguan Gaib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Tegal AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, saat berkomunikasi dengan pelaku pembunuhan di Cergomas, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi bernama Ferdi Risdiyanto. Hal itu dilakukan saat berlangsung Konferensi Pers ungkap kasus pembunuhan berencana, di Gedung Tantya Sudhirajati Mapolres setempat, pada Kamis (29/8/2024).

"Namun memang suka berdiam diri di kamar dan main handphone," ungkap AKP Suyanto. 

Dikatakan AKP Suyanto, pelaku sampai saat ini belum menikah dan terakhir bekerja di tempat pemotongan ayam milik korban, sehingga setelahnya pelaku kebanyakan menganggur, berdiam diri di kamar, dan menyibukkan diri dengan bermain handphone

"Selain itu pelaku ini memang suka mengoleksi barang-barang senjata tajam."

"Termasuk pembunuhan ini sudah direncanakan terlebih dahulu."

"Pisau dibeli secara online dan saat kami menggeledah rumahnya, ditemukan ada empat pisau sejenis."

"Bahkan pelaku ini juga selama dua hari membawa pisau saat menemui korban," terang AKP Suyanto. 

Baca juga: Menyoal Dugaan Perundungan terhadap dr Aulia Saat PPDS Undip, Begini Tanggapan Pj Wali Kota Tegal

Baca juga: Ini Kata Pj Wali Kota Tegal Soal Dugaan Bully yang Dialami Dokter Aulia Risma Lestari

Pelaku Ngaku Ada Gangguan Gaib

Pelaku pembunuhan Fredi Risdiyanto (33), saat ditanya mengenai motif melakukan pembunuhan kepada Nurcholis yang notabene adalah mantan bosnya bercerita jika selama bekerja dengan korban seperti merasa mendapat gangguan-gangguan di dalam tubuh. 

Gangguan yang dimaksud, pelaku merasa seperti mendapat bisikan gaib, tubuh merasa lebih lemas, gatal-gatal, dan gangguan lainnya. 

Meskipun sudah keluar tidak bekerja lagi dengan korban karena usaha tempat pemotongan ayam sudah tutup, tetapi karena masih merasa ada gangguan di dalam tubuhnya, membuat pelaku pada akhirnya menemui korban lagi dan melakukan aksi pembunuhan. 

Pelaku mengaku tidak pernah menjadi murid korban karena seperti yang diketahui korban merupakan pengajar ngaji dan suka mengisi tausiah. 

Namun pelaku mengatakan pernah satu kali datang ke acara pengajian yang pengisi tausiahnya adalah korban. 

Pelaku juga mengakui bahwa dirinya merupakan mantan karyawan korban dan bekerja di tempat pemotongan ayam milik korban sekira setahun. 

"Saya merasa korban yang menyebabkan tubuh saya seperti ini, seperti ada gangguan-gangguan dan bisikan gaib."

"Maka dari itu saya nekat untuk membunuh korban."

Halaman
1234

Berita Terkini