TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Edy Rahmat, mantan tahanan KPK buka-bukaan terpaksa membayar uang pungli sebesar Rp20 juta yang diminta petugas Rutan lantaran takut masuk ruang isolasi yang ada di lantai 9.
Menurutnya, ruang isolasi tersebut hanya ada satu ruangan dan mistis.
Dia pun mengaku kerap beberapa kali menjumpai hal mistis tersebut, sehingga memilih membayar uang pungli agar tidak berada di ruangan tersebut.
Baca juga: Alasan Mistis, Edy Rahmat Mantan Tahanan KPK Pilih Bayar Rp20 Juta Ketimbang Diisolasi di Lantai 9
Baca juga: Pertemuan Pimpinan KPK Alex Marwata dan Tersangka Pencucian Uang Jadi Sorotan
Mantan Sekretaris Dinas PUTR Sulawesi Selatan (Sulsel) Edy Rahmat mengaku terpaksa membayar pungutan liar (pungli) di Rutan KPK karena takut diisolasi di lantai 9.
Edy merupakan mantan tahanan KPK yang sempat mendekam di Rutan Cabang Kavling C1.
Ketika awal masuk, dia menolak membayar uang pungli Rp20 juta hingga Rp25 juta dengan imbalan mendapat fasilitas handphone (Hp).
Namun, tahanan yang menolak membayar akan diisolasi di lantai 9.
Pun tahanan yang sudah membayar di awal namun berhenti membayar pungutan rutin, akan diisolasi.
"Itu apa yang menjadikan perbedaan antara ruang isolasi dengan ruang umum itu apa?"
"Kok menjadi nanti dimasukkan lagi ke isolasi."
"Apa sih yang menakutkan di ruang isolasi itu?" tanya Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (1/10/2024).
Menurut Edy Rahmat, sel isolasi terletak di lantai 9.
Di lantai tersebut tidak ada ruangan selain sel isolasi.
Baca juga: Ratusan Mobil dan Motor Mewah Milik Rita Widyasari Akan Dilelang KPK, Ada Porsche dan Mclaren
"Jadi itu yang kami takutkan, sendiri."
"Apalagi pernah Kami rasakan ada yang bunyi-bunyi di situ," kata Edy Rahmat.