Kasus Pungli Rutan KPK

Edy Rahmat Mantan Tahanan KPK Ceritakan Kondisi Ruang Isolasi Lantai 9: Sering Jumpai Hal Mistis

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Suasana ruang tahanan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

"Memang ada yang benar ada yang menunggui atau yang ditakut takutin?" tanya Hakim tertawa.

"Ya ada yang menunggu juga, ada yang takut-takutin juga Yang Mulia," jawab Edy.

Hakim lantas mengulik lebih lanjut pengalaman mistis Edy Rahmat, apakah dibuat oleh petugas untuk menakut-nakuti tahanan yang menolak membayar pungli.

Edy pun menceritakan pengalamannya ketika tengah malam mendapati benda-benda bergerak sendiri.

"Pernah saya rasakan itu Yang Mulia, pintunya kayak, pintu WC itu kadang terbuka kadang tertutup, bunyi kalau tengah malam," kata Edy.

Mendengar ini, hakim kembali tertawa dan bertanya, bahwa setelah membayar uang pungli Rp20 juta tidak ada lagi suara-suara yang menakutkan.

Sebab, tahanan dipindahkan dari ruang isolasi di lantai 9 ke kamar tahanan.

"Hahaha, kalau sudah dibayar enggak bunyi lagi dia?"

"Karena uang Rp20 juta aman semua ya?" tanya hakim lagi dengan tertawa.

"Iya Yang Mulia," tutur Edy Rahmat.

Adapun Edy menjalani masa isolasi sampai 16 hari gara-gara menolak membayar pungli.

Masa isolasi ini lebih lama dari rata-rata tahanan baru yakni sekira 14 hari.

Selain itu, Edy Rahmat juga menjumpai petugas yang mengancam dan menyebut tahanan yang berhenti membayar dikembalikan ke ruang isolasi.

Karena tidak kuat dengan kondisi kamar isolasi, Edy akhirnya meminta istrinya membayarkan uang pungli Rp20 juta, di luar biaya iuran bulanan.

Baca juga: 6 Fakta Pengakuan Kaesang soal Jet Pribadi ke Amerika dengan Erina Gudono, Berbeda dengan KPK

Baca juga: Alexander Marwata: Jangan Berharap Terlalu Tinggi kepada KPK, Orang Sudah Tidak Takut Korupsi

Dalam perkara ini, jaksa KPK mendakwa 15 mantan petugas Rutan KPK melakukan pungli kepada para tahanan KPK mencapai Rp6,3 miliar.

Halaman
123

Berita Terkini