Berita Regional

Ponsel Harvey Moeis Dibongkar Ternyata Punya 2 Grup WA, Isinya Khusus Bos-bos Timah

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 Potret Barang Mewah dan Setumpuk Uang Harvey Moeis dan Helena Kim

TRIBUNJATENG.COM - Terbongkar isi ponsel Harvey Moeis ternyata ada grup WhatsApp (WA) yang isinya bos-bos timah.

Bukan cuma satu, diketahui ada dua grup WA berdasarkan pemeriksaan Kejaksaan Agung.

Grup WA itu bernama Update Pabrik dan New Smelter.

Diketahui, Harvey Moeis merupakan perpanjangan tangan PT Refined Bangka Tin (RBT).

Baca juga: Kata Ahli di Sidang Harvey Moeis: Istri Pelaku yang Nikmati Hasil Korupsi secara Sadar Bisa Dipidana

Ahli Digital Forensik pada Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Deni Sulistyantoro mengungkap grup WhatsApp bernama Update Pabrik New Smelter dari HP Harvey Moeis yang disita penyidik.

Deni dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai ahli dalam sidang lanjutan kasus korupsi tata niaga komoditas timah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (7/11/2024).

Terdakwa dalam sidang yakni Harvey Moeis, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta dan Direktur Pengembangan Usaha PT RBT, Reza Andriansyah.

Deni menerangkan, dia merupakan ahli yang ditunjuk oleh penyidik Kejagung untuk menelaah barang bukti elektronik yang didapat dalam kasus korupsi timah.

"Bukti elektronik tadi berupa apa saja yang diberikan bahan dari penyidik kepada ahli?," tanya Ketua Majelis Hakim Eko Aryanto di ruang sidang.

"Seingat saya bukti elektroniknya ada bentuk handphone, ada dalam bentuk hardisk, ada dalam bentuk flashdisk, ada dalam bentuk laptop," jawab Deni.

Setelah diberikan barang bukti itu, Deni menyebut langsung melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah barang elektronik tersebut.

Adapun rangkaian pemeriksaan barang bukti itu antara lain dilakukannya reservasi, akuisisi, eksaminasi hingga proses analisis.

"Sebagai contoh, untuk smartphone, kami pada saat akuisisi menggunakan celebrate effect.

Proses analisanya dan proses eksaminasinya menggunakan celebrate physical analyzer.

Nah data dari hasil ekstrasi itu kami serahkan sepenuhnya ke penyidik," ungkap Deni.

Halaman
12

Berita Terkini