TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Tema pengembangan pariwisata di Kabupaten Wonosobo diangkat dalam debat publik kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo, Jumat (15/11/2024) malam.
Pasangan nomor urut 2, Itab-Sidqi menyampaikan jika terpilih untuk memimpin Kabupaten Wonosobo ke depan ada program-program yang diusung untuk meningkatkan pariwisata Wonosobo.
Saat menjawab pertanyaan panelis, calon bupati Itab menyampaikan, meningkatkan daya tarik investasi di sektor-sektor strategis bidang pariwisata dinilai perlu dilakukan.
Baca juga: 10.600 Guru Ngaji di Wonosobo Akan Terima Insentif, Berikut Besarannya
Baca juga: Debat Pilbup Wonosobo : Pariwisata Akan Diangkat Dalam Debat Kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati
Selain itu menciptakan penguatan pondasi ekosistem inovasi pariwisata berbasis potensi daerah yang berkelanjutan juga penting.
"Kami punya program wellness tourism yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik mental dan spiritual serta mengembangkan potensi wisata religi seperti di makam Ki Ageng Wonosobo dan para wali-wali lainnya," ucapnya.
Program lanjutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Dieng sebagai geopark nasional didukungnya dengan konservasi yang memperhatikan budaya masyarakat setempat dan kelestarian alam guna meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
Pasangannya Sidqi sebagai calon wakil bupati menambahkan, kaitannya dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di sektor pariwisata sebelum sepenuhnya maksimal.
"Kaitannya dengan PAD masih jauh dari harapan tata kelola PKL, tata kelola parkir, kemudian masih banyak pelanggaran reklame penataan pasar induk yang itu juga tidak lepas dari apa meningkatkan pariwisata di Wonosobo karena tentunya pariwisata tidak lepas dari pasar," pungkasnya.
Paslon 01 Soroti Kebijakan Strategis
Sementara itu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo Afif-Husein menyoroti rencana dan kebijakan strategis mereka untuk pelestarian lingkungan serta pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan di daerah.
Paslon nomor urut 1 ini menekankan pentingnya regulasi dan kerja sama dengan masyarakat desa di sekitar area wisata guna menjaga keseimbangan alam.
Afif menjelaskan, mereka telah menyiapkan berbagai peraturan daerah (perda) terkait tata kelola wisata, yang menjadi landasan dalam pengelolaan lingkungan dan pariwisata di Wonosobo.
Baca juga: Agar Lebih Menarik, Alasan Pemkab Wonosobo Libatkan Konten Kreator untuk Aksi Perangi Rokok Ilegal
Baca juga: UIN Saizu Purwokerto dan Pemkab Wonosobo Bahas MoU Peningkatan Mutu Tri Dharma
“Punya perda rencana tata kelola sebagai induk dasar pengelolaan pariwisata, menjadi tolak ukur untuk koordinasi dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat,” ujar Afif.
Ia menekankan bahwa kerja sama dengan organisasi desa di sekitar area wisata menjadi langkah utama untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
“Kami bekerja sama dengan organisasi-organisasi desa di sekitar lokasi wisata untuk terus menjaga lingkungan, termasuk dengan melakukan penanaman pohon dan membersihkan bantaran sungai,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan mampu mencegah kekurangan sumber daya air di wilayah Wonosobo.
Sementara itu, calon Bupati Wonosobo Husein menanggapi pernyataan dari calon lain mengenai pengembangan pariwisata dengan fokus pada agrowisata.
Ia mengusulkan pengembangan agrowisata yang menonjolkan edukasi, seperti wisata petualangan di perkebunan teh yang dapat memberikan pengalaman mendalam kepada wisatawan.
“Untuk pariwisata, kami akan kembangkan agrowisata, khususnya yang bersifat edukatif."
"Kami akan memusatkan wisata petualangan di kebun teh,” jelas Husein.
Afif menambahkan bahwa kopi lokal Wonosobo telah menjadi sumber prestasi, baik dari sisi produk maupun dampak sosialnya.
“Juga punya kopi yang telah menghasilkan anak-anak berprestasi dalam pengelolaannya, bahkan mendukung pendidikan tinggi bagi generasi berikutnya."
"Ada banyak anak petani kopi yang berhasil meraih gelar sarjana berkat usaha kopi keluarganya,” ujar Afif.
Debat ini menampilkan visi Afif-Husein dalam menciptakan pariwisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar. (*)
Baca juga: Pengakuan Bandar Situs Judi Online: Tiap Bulan Setor Rp24 Juta ke Oknum Pegawai Kementerian Komdigi
Baca juga: Peringkat FIFA Timnas Indonesia Setelah Takluk Lawan Jepang, Rawan Disusul Negara Tetangga
Baca juga: Pedagang Es Teh Ketiban Rezeki, Diborong Jokowi Saat Nobar di Alun-alun Purwokerto
Baca juga: Penyanyi Reza Artamevia Dilaporkan ke Polisi Perkara Bisnis Berlian, Korban Rugi Rp18,5 Miliar