Berita Semarang

Makna Tersirat Flyover Madukoro yang Diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melihat hasil proyek Flyover Madukoro, di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto meresmikan Flyover Madukoro, di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024). 

Flyover Madukoro dibangun oleh Kementerian PUPR sejak masa kepemimpinan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau sejak April 2023 hingga selesai pada Mei 2024. 

Infrastruktur yang telah dibangun dengan nilai anggaran Rp 198,9 miliar ini memiliki panjang flyover dan jalan pendekat 1.597 meter. Panjang flyover saja 221 meter dengan lebar flyover 19 meter. Total lajur ada dua lajur. 

Pembangunan Flyover Madukoro sendiri dilengkapi dengan berbagai ornamen yang kian mempercantik kawasan persimpangan Jalan Arteri Yos Sudarso dan Jalan Madukoro tersebut. 

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Balai Besar PJN Jateng-DIY, berikut makna dan filosofi Flyover Madukoro.

Flyover Madukoro tampak dari bawah berlambang Dwara Madukara (eka yulianti fajlin)

1. Warak Ngendhog

Terdapat patung Warak Ngendhog yang berdiri di bawah Flyover Madukoro. Patung ini merepresentasikan tiga etinis besar di Kota Semarag yaitu Tionghoa, Arab dan Jawa.

Warak Ngendhog terdiri dari bagian tubuh serupa dengan buraq dari etnis Arab, kepala Warak Ngendhog seperti barongsai. Kakinya merupakan bagian dari kambing representasi dari etnis Jawa.

2. Ornamen wayang orang dan awan

Pada sisi Flyover Madukoro, terdapat ornamen wayang orang dan awan pada empat sisi jembatan flyover Madukoro. Ornamen ini dilengkapi lampu sehingg tampak terang saat malam hari. 

 Ornamen wayang orang merupakan relief patung Pandawa Lima yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa yang mempunyai makna harus mengasihi sesama tanpa memandang latar belakang, etnis, dan agama.

3. Bunga Kanthil atau Cempaka Putih

Ornamen bunga kanthil atau cempaka putih ini ada di bagian tubuh jembatan flyover Madukoro tepat di tengah. 

Bunga kanthil atau cempaka putih kerap dikaitkan dengah hal magis karena wangi khasnya, bunga ini sering digunakan masyarakat Jawa Tengah dalam ritual adat tradisi, keagamaan, kepercayaan dan spiritual. Ornamen bunga tersebut masuk dalam ucapan sambutan penanda selamat datang 'Sugeng Rawuh' berada di sisi utara menghadap arah Bandara Ahmad Yani. 

4. Lambang Dwara Madukara

Halaman
12

Berita Terkini