TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Petugas dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar melakukan penyemprotan desinfektan di kawasan Pasar Hewan Karangpandan pada Selasa (7/1/2024) pagi.
Penyemprotan desinfektan dilakukan sebelum adanya aktivitas jual beli hewan ternak, armada pengangkut sapi tiba dan di sela berlangsungnya transaksi.
Pantauan di lokasi, tampak aktivitas jual beli hewan khususnya sapi tampak sepi dibandingkan dengan kondisi normal pasca munculnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Karanganyar.
Medik Veteriner Dispertan PP Karanganyar, Fathurrahman menyampaikan, penyebaran kasus PMK kini berada di 13 kecamatan semenjak dua bulan lalu. Secara keseluruhan total ada 50-an kasus PMK.
Dari jumlah tersebut ada sembilan ekor sapi mati karena terkena PMK.
Lebih lanjut, sebaran kasus paling banyak berada di Kecamatan Gondangrejo.
Pihaknya mengimbau supaya peternak dan pedagang supaya tidak membeli sapi dari daerah luar Karanganyar dulu untuk mengantisipasi penyebaran kasus PMK.
Di sisi lain, dinas mendorong supaya peternak memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan kandang.
Apabila ada sapi bergejala dapat melaporkan ke petugas kecamatan atau dinas.
Adapun pemda belum melakukan penutupan pasar hewan karena masih dalam kajian.
Di samping itu pasar hewan di Kabupaten Karanganyar tidak sebesar daerah lain. Oleh karena itu sebagai mitigasi, dinas memperketat pengawasan di pasar hewan.
"Kegiatan hari ini disinfeksi di Pasar Karangpandan dan pembagian desinfektan gratis walaupun jumlah tidak banyak. Ini upaya mencegah penyakit dan terjadinya penularan," katanya kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, aktivitas perdagangan sapi di pasar hewan cenderung lesu sejak munculnya PMK.
Seperti halnya kondisi pasaran di Pasar Karangpandan saat ini. Fathurrahman mengungkapkan, biasanya rata-rata ada 100 ekor sapi yang dijual di pasar hewan saat kondisi normal. Akan tetapi kini hanya puluhan saja.
Dia menambahkan, kasus PMK yang menjangkit sapi kali ini diduga disertai penyakit lain. Pasalnya dari hasil uji laboratorium dan uji sampling, terang, ada penyakit yang ditandai nafas berat.