TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasar Imlek Semawis memberikan kesan perayaan tahun baru cina di Kota Semarang menjadi lebih berwarna, gelaran pasar rakyat ini merupakan hal yang paling dinanti warga Semarang.
Kali ini, Pasar Imlek Semawis digelar di Jalan Wotgandol usai beberapa kali digelar di Gang Warung.
Ada tiga pintu masuk akses ke Pasar Imlek Semawis yakni melalui Gang Pinggir di Depan Nasi Ayam Bu Pini, Jembatan Sebandaran dan Benteng Cap Kao King.
Baca juga: Pertunjukan Wayang Potehi Jadi Magnet Pengunjung Pasar Imlek Semawis
Di tiap pintu masuknya, dihiasi oleh lampion bergambar ular berwarna merah menyala yang menjadi simbol kebahagiaan harapan dan keberuntungan saat menyambut tahun ular kayu ini.
Tentu saja, pada Pasar Imlek Semawis ada beragam pedagang UMKM yang menjual dagangannya, mulai dari kuliner, pakaian, hewan peliharaan, perkakas rumah tangga, souvenir hingga mainan anak-anak lengkap di lokasi itu.
Tak hanya itu saja, ada beragam hiburan seperti atraksi liong atau naga dan barongsai.
Bahkan juga praktek analisa wajah hingga pertunjukan yang terbilang langka yakni gelaran wayang potehi.
Satu diantara pengunjung yang menikmati dan menantikan gelaran Pasar Imlek Semawis yakni Amarta (37) dia mengatakan Pasar Imlek Semawis berjalan sangat meriah.
Selain banyak para pedagang yang berjualan, dekorasi seperti kelap-kelip lampu lampion saat malam, menjadikan malam di Pasar Imlek Semawis terasa lebih menggembirakan.
"Saya datang sama keluarga, memang menantikan acara Pasar Imlek Semawis ini. Ngajak anak-anak jalan-jalan untuk lihat atraksi barongsai juga ada wayang potehi juga," tuturnya, Minggu (26/1/2025).
Pasar Imlek Semawis digelar hingga tiga hari, mulai Sabtu (25/1/2025) hingga Senin (27/1/2025).
Para pengunjung bisa menikmati atraksi budaya yang disuguhkan juga ada pembagian Kantong Imlek Hoki yang menjadikan orang penasaran.
Harjanto Halim, Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) mengatakan kantung Imhok menjadi daya tarik utama di Pasar Imlek Semawis kali ini.
Dia mengatakan dalam kantung tersebut terdapat abu yongsua usai digunakan untuk doa kepada dewa yang dikumpulkan dari sembilan klenteng seperti di Pecinan, Bugangan, Tanahmas hingga Welahan.
Harjanto Halim menambahkan sembilan abu tersebut diantaranya dari klenteng dewa rejeki, dewi welas asih, dewa perdagangan, dewa karma dan dewa tolak bala.
"Abu-abunya setelah dikumpulkan, dibawa ke Klenteng Tay Kak Sie terus kita doakan. Agar membawa hoki dan berkah bagi yang menerima," tuturnya.
Baca juga: Gelar Pasar Imlek Semawis 2025, Mbak Ita Dijadwalkan Akan Resmikan Pasar Gang Baru
Sebagai informasi, Pasar Imlek Semawis juga menjadi momen peresmian munculnya destinasi pariwisata pasar tradisional baru yakni Pasar Gang Baru.
Pasar Imlek Semawis ini sudah menjadi tradisi tahunan penyambutan tahun baru Imlek sekaligus mempertegas identitas budaya Tionghoa yang masih terjaga di Kota Semarang.
Dengan suasana yang berjalan meriah, gelaran ini dapat menjadi ruang untuk masyarakat menikmati kekayaan budaya serta mempererat hubungan antar etnis juga menjadi simbol kerukunan masyarakat Semarang. (Rad)