"Membutuhkan pak, dari mana penghasilan aku," katanya.
Padahal dua anak Titin juga sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Dalam artian, Titin tak lagi memiliki tanggungan mengurus anak.
Punya 8 Kios
Namun, kecurigaan mulai muncul ketika Dedi mendengar pengakuan pedagang lain yang merasa ada kejanggalan dalam cerita Titin.
Setelah ditelusuri, ternyata Titin bukan hanya memiliki satu kios, melainkan delapan kios di pasar tersebut.
Pengakuannya sebagai pedagang miskin yang kehilangan semua sumber pendapatan pun terbukti sebagai kebohongan.
Tidak hanya itu, ternyata kios yang terbakar dan mengalami kerugian besar justru bukan milik Titin, melainkan milik pedagang lain bernama Budi.
Fakta ini semakin membuat geram para pedagang di Pasar Ciamis yang merasa Titin telah mencoreng nama mereka dengan pengakuan palsunya.
Dalam sebuah video klarifikasi yang dibuatnya setelah kebohongannya terbongkar, Titin akhirnya mengakui bahwa klaimnya mengalami kerugian Rp 600 juta tidak benar.
Ia juga mengaku bahwa pernyataannya hanya memiliki satu kios adalah kebohongan semata.
"Saya memang memiliki delapan kios," ujar Titin dalam video klarifikasinya.
Yang paling parah adalah video dalam tayangan Youtube Dedi Mulyadi bukan kios Titin, melainkan Budi.
"Video yang beredar di chanel bapak Dedi Mulyadi merupakan toko bapak haji Budi," kata Titin.
Saat disidang oleh para pedagang lain, Titin tetap bersikeras dengan kebohongannya dan tidak menunjukkan penyesalan.
Bahkan, ia tertawa setelah menerima bantuan dari Dedi Mulyadi.