TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto mengatakan hasil autopsi jenazah Muslikin (45) dan anak bungsunya S (9), warga Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, belum keluar.
Sebelumnya, makam ayah dan anak itu dibongkar oleh pihak kepolisian, Jumat (28/2/2025) siang.
Pembongkaran makam itu untuk dilakukan autopsi, guna mengungkap sekaligus memastikan penyebab kematian kedua korban itu.
Baca juga: Pembunuhan di Blora, Tersangka M Khundori Sempat Dipaksa Istrinya Bersumpah dengan Al-Quran
Baca juga: Hukuman Mati Mengintai M Khundori, Pelaku Pembunuhan Berencana di Blora
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Jateng yang membantu proses autopsi terhadap jasad korban.
"Hasil autopsi dari Dokpol atau Kedokteran Kepolisian Biddokkes Polda Jateng belum keluar, sampai saat ini kami juga masih menunggu," paparnya, Senin (10/3/2025).
Diketahui Muslikin (45) dan anak bungsunya S (9), tewas usai meminum air yang telah tercampur dengan racun apotas dan racun tikus, Jumat (21/2/2025).
Pelaku pembunuhan berencana itu adalah M Khundori (MK), usia 35, adik ipar Muslikin sendiri.
Adapun M Khundori ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Sementara itu, pihak kepolisian juga telah menggelar proses rekonstruksi pembunuhan dengan racun itu, Senin (10/3/2025).
Rekonstruksi itu digelar di Polres Blora mulai pukul 10.26 WIB hingga 12.05 WIB.
M Khundori dihadirkan untuk memperagakan aksi kejinya tersebut.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan total ada 63 adegan yang diperagakan saat rekonstruksi tersebut.
Beberapa saksi juga dihadirkan, termasuk istri korban, Maspupah.
"Total ada 63 adegan yang tadi direkonstruksikan, dengan 9 saksi yang dihadirkan," katanya, saat ditemui usai proses rekonstruksi, Senin (10/3/2025).
Lebih lanjut, AKBP Wawan, menyampaikan tujuan rekonstruksi yakni untuk memperjelas suatu tindak pidana, dan meyakinkan penyidik, atas tindak pidana yang terjadi.