Acara ini menjadi momen istimewa bagi UKSW, karena Rektor Intiyas berkesempatan berjabat tangan langsung dengan Presiden Prabowo sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan UKSW dalam penguatan koperasi di Indonesia.
Turut membersamai Rektor UKSW dalam kegiatan ini adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., dan Dekan Fakultas Sains dan Matematika Dr. Wahyu H. Kristiyanto, M.Pd.
Beberapa menteri dari Kabinet Merah Putih juga hadir dalam acara ini, salah satunya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Profesor Brian Yuliarto, S.T., M.Eng.
Profesor Brian menyatakan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan tonggak penting dalam menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat riset inovasi dan pencetak sumber daya manusia unggul.
"Pertemuan ini menjadi titik tolak kolaborasi lebih erat. Saat kembali ke kampus, kita dihadapkan pada tugas mulia untuk melahirkan generasi penuh harapan dan menghasilkan riset serta inovasi yang berdampak. Mari kita sambut era gemilang Indonesia," kata Profesor Brian Yuliarto.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 63 program studi dari jenjang D3 hingga S3.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini karena keberagaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, UKSW mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, serta ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.