Pangeran berusaha mencegah Cinderella.
Tapi terlambat, Cinderella sudah berlari kencang ke kereta labunya.
Namun, ketika berlari, tanpa sengaja satu sepatu kaca Cinderella terjatuh.
Pangeran pun memungut sepatu kaca itu, dan menatap kepergian Cinderella dengan sedih.
Setelah acara pesta dansa itu, pangeran menjadi pemurung.
Ia sedih karena tak bisa menemukan gadis yang dicintainya, yang tak lain adalah Cinderella.
Mengetahui kesedihan pangeran, raja pun membuat sayembara.
Barang siapa yang ukuran kakinya pas dengan sepatu kaca, dialah gadis yang dicari.
Pangeran ditemani para pengawal, datang ke rumah-rumah penduduk yang memiliki anak gadis.
Tapi, dari sekian banyak gadis yang mencoba sepatu kaca, tak ada satu pun gadis yang memiliki ukuran kaki pas.
Pangeran hampir putus asa.
Pangeran memasuki rumah terakhir, yaitu rumah Cinderella.
Tentu saja, ibu tiri dan kedua saudara Cinderella tak mengizinkan Cinderella mencoba sepatu kaca.
Mereka memberikan Cinderella banyak pekerjaan di belakang rumah.
Dengan begitu, pangeran tak tahu jika di rumah itu ada gadis lain.
Kedua saudara tiri Cinderella pun mencoba sepatu kaca itu.
Tapi, tetap saja tidak pas.
“Ke mana lagi harus mencari gadis itu, Pangeran?” tanya pengawal.
“Aku pun tak tahu. Mungkin kita tak akan bisa menemukan gadis itu,” jawab pangeran dengan sedih.
Tiba-tiba, terdengar nyanyian yang sangat merdu dari belakang rumah Cinderella.
Pangeran pun penasaran. Ia mencari asal suara itu.
Ternyata yang bernyanyi adalah seorang gadis yang menggunakan pakaian usang.
Tapi, Pangeran tak peduli. Ia ingin Cinderella mencoba sepatu kaca.
Sepatu kaca itu ternyata pas di kaki Cinderella.
Begitu Cinderella memakainya, tiba-tiba muncul cahaya putih yang menyilaukan.
Cinderella berubah menjadi putri! Ia sama persis dengan putri yang tempo hari berdansa dengan pangeran.
Pangeran pun kaget sekaligus bahagia.
“Kaulah gadis yang aku cari selama ini,” ucap pangeran.
Cinderella membenarkan perkataan pangeran.
Akhirnya, ia menikah dengan pangeran.
Cinderella dan pangeran pun hidup bahagia di istana.
(*)