TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Bayi perempuan yang ditemukan warga di Desa Sijeruk, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, akan dibawa dan diasuh di Rumah Pelayanan Sosial Anak/Balita (RPSAB) Wilosotomo, Salatiga.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Moureta V. Loreent, menjelaskan bahwa pemindahan bayi dilakukan setelah pihak Puskesmas Sragi 1 memastikan kondisi kesehatan bayi dalam keadaan baik.
"Bayi akan dibawa ke Salatiga dan diterima langsung oleh Kepala Panti Wilosotomo. Pemindahan ini juga akan didampingi oleh bidan dari Puskesmas Sragi 1 agar data rekam medis bayi bisa diserahkan secara lengkap," ungkap Moureta kepada Tribunjateng.com, Kamis (7/8/2025) saat di Puskesmas Sragi 1.
Baca juga: Sosok Basri Sopir Avanza Kabur Setelah Tabrak Bayi 3 Bulan Hingga Tewas, Kini Ditahan Polisi
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari prosedur penanganan awal untuk memastikan bayi mendapat pengasuhan yang layak, sambil menunggu proses hukum yang masih berjalan terkait penemuan bayi tersebut.
"Kami menghargai antusiasme masyarakat, tetapi kami juga harus mengikuti prosedur hukum. Untuk sementara, bayi akan berada dalam pengasuhan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah melalui panti Wilosotmo," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, suasana pagi yang semula tenang di Desa Sijeruk, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, mendadak berubah saat tangisan bayi terdengar dari sebuah warung kosong.
Seorang warga yang melintas membawa anak dan hendak membeli bubur untuk sarapan, menemukan sosok mungil bayi itu dalam kondisi memprihatinkan yaitu dibungkus plastik tiga lapis, tanpa pakaian, dan tubuhnya menggigil.
Penemuan yang terjadi pada Rabu pagi, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 07.00 WIB itu langsung mengundang perhatian warga sekitar.
Sulastri, Kepala Dusun Sijeruk, segera mengambil tindakan cepat. Ia menghubungi pihak pemerintah desa dan Polsek Sragi begitu mengetahui bahwa bayi itu bukan milik warga sekitar.
"Saat itu saya kira anak saya jatuh, ternyata kakak saya melihat bayi. Wajahnya kelihatan, tubuhnya menggigil, bahkan sudah dikerubungi semut," tutur Sulastri.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C Yusuf kepada Tribunjateng.com, membenarkan adanya laporan masyarakat terkait penemuan bayi tersebut.
Ia menyatakan, bahwa pihaknya telah bergerak cepat dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta mengevakuasi bayi ke Puskesmas Kecamatan Sragi untuk mendapatkan penanganan medis.
"Alhamdulillah, kami sudah komunikasi dengan perawat, bayi perempuan tersebut dalam keadaan sehat, beratnya 3 kilogram dan panjang 47 sentimeter. Diperkirakan baru berusia satu hari," ungkap Kapolres AKBP Rachmad.
Pihaknya menceritakan, berdasarkan keterangan saksi bayi perempuan tersebut ditemukan dalam kondisi telanjang, tali pusarnya terputus tanpa dijepit, dan dibungkus dengan jaket berwarna hitam putih, kemudian dilapisi kain jarik dan plastik.
Tidak ditemukan kardus atau barang-barang lain di sekitar lokasi.
Baca juga: 10 Orang Berminat Adopsi Bayi yang Dibuang Ibunya di Sragi Pekalongan, Bagaimana Prosedurnya?